kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi PLN pulihkan konsumsi listrik industri di tahun 2021


Rabu, 30 Desember 2020 / 08:35 WIB
Begini strategi PLN pulihkan konsumsi listrik industri di tahun 2021


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 membuat aktivitas bisnis dan industri cenderung lesu yang tercermin dari stagnan-nya konsumsi listrik hingga pertumbuhan ekonomi nasional. Lantas, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai bagian dari BUMN energi akan fokus membantu pemulihan ekonomi dalam negeri pada tahun 2021 mendatang.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Agung Murdifi menyampaikan pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh sektor, termasuk sektor ketenagalistrikan. Terbukti, hingga November lalu, konsumsi listrik nasional tercatat sebesar 221,87 terrawatt hour (TWh) atau hanya tumbuh 0,95% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Lambatnya pertumbuhan konsumsi listrik tak lepas dari penurunan aktivitas dari para pelaku industri dan bisnis, sehingga berdampak pula terhadap penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Efek pandemi Covid-19, beban puncak listrik di Jakarta saat Nataru menyusut

Oleh karena itu, PLN bersama pemerintah senantiasa melakukan upaya untuk membantu pemulihan ekonomi melalui bantuan stimulus serta relaksasi rekening minimum untuk pelaku bisnis dan industri.

Sebagai contoh, PLN sudah memberikan promo tambah daya (Super Wow dan Super Merdeka) untuk golongan rumah tangga, bisnis, dan industri yang terbukti sangat diminati.

Sampai bulan November 2020, PLN mencatat adanya 464.066 pelanggan golongan tarif rumah tangga dan 55.518 pelanggan golongan tarif bisnis dan industri yang memanfaatkan promo diskon penambahan daya selama masa pandemi Covid-19.

“PLN tentu berharap pemulihan aktivitas bisnis dapat segera terlaksana di tahun 2021. Kami juga optimis bahwa berbagai transformasi PLN melalui produk inovatif dan sentuhan digitalisasi akan mampu meningkatkan kualitas layanan,” ungkap Agung, Rabu (23/12).

Dia melanjutkan, untuk mendongkrak kembali penjualan listrik di tahun 2021 nanti, PLN akan fokus pada strategi demand driver yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. Strategi ini juga bisa dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem penggunaan satu juta kompor induksi dan kendaraan listrik berbasis baterai.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti electrifying agriculture dan smart agriculture untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Baca Juga: PLN dapat pendanaan US$ 500 juta dari Bank Dunia untuk kembangkan EBT

Implementasi strategi ini juga terlihat dari upaya penyambungan listrik untuk proyek-proyek strategis yang menjadi fokus pemerintah, seperti proyek smelter, kawasan industri, maupun kawasan ekonomi khusus.

“Inovasi lain berupa percepatan PLTS Atap dan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) juga telah diluncurkan sebagai upaya PLN menjawab kebutuhan listrik yang ramah lingkungan,” tandas Agung.

Selanjutnya: PLN: Lebih dari 63.000 UMKM dan IKM manfaatkan program diskon tambah daya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×