kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini strategi produsen kosmetik penetrasi pasar di 2020


Jumat, 31 Januari 2020 / 17:29 WIB
Begini strategi produsen kosmetik penetrasi pasar di 2020
ILUSTRASI. Pelaku industri kosmetik bakal mendorong promosi dan penjualan diberbagai lini. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww/18.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri kosmetik bakal mendorong promosi dan penjualan diberbagai lini, baik ritel maupun digital. Sebab sektor ini mampu tumbuh dengan baik, dimana pada tahun lalu bisnis kosmetik diprediksi meningkat di level 9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Produsen kosmetik Wardah, PT Paragon Technology and Innovation (PTI) tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Perusahaan optimistis tahun ini pertumbuhan bisnis kosmetik bakal lebih baik lagi.

Baca Juga: Mandom Indonesia (TCID) gali potensi bisnis kosmetik di e-commerce

"Market belum jenuh jadi masih banyak potensi untuk meningkatkan penetrasi," terang Shabrina Salsabilla, Brand Manager Wardah Cosmetics kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1). Maka dari itu perseroan memperkuat jejaring promosi dan distribusinya.

Shabrina bilang, untuk segmen e-commerce memang terasa peningkatan yang sangat signifikan. Namun demikian perkembangan di ritel dan toko produk kecantikan juga masih tumbuh sehingga, PTI tetap fokus di kedua saluran penjualan tersebut.

Adapun perkembangan bisnis Paragon sejauh ini dinilai masih baik dan sudah sesuai target. Memang kompetisi semakin ketat dengan banyaknya bermunculan brand baru baik dari dalam negeri dan juga brand luar negeri, Namun Shabrina bilang pihaknya akan bekerja keras agar tetap memimpin pasar, baik itu di inovasi produk, strategi marketing, maupun distribusi.

Sampai tahun 2020 ini perusahaan masih akan meluncurkan sekitar 230 stock keeping unit (SKU) baru. Saat ini PTI memiliki brand seperti Wardah, Emina dan Make Over dengan total SKU yang aktif mencapai 400 jenis produk.

Baca Juga: Tokopedia hingga Shopee tanggapi beleid pajak barang impor dalam PMK 199/2019

Sementara itu bagi PT Martina Berto Tbk (MBTO) di pasar e-commerce, perseroan juga menggenjot penjualan di berbagai market place seperti Lazada, Tokopedia, Shopee dan lainnya. Selain itu di dunia digital, perusahaan tampaknya memanfaatkan kepopuleran brand produknya di media sosial.

Menurut Muhammad Shabri Hasan, Sekretaris Perusahaan MBTO banyaknya pelaku media sosial yang me-review produk MBTO di kanal internet bakal menjadi media promosi yang organik dan lebih tepat sasaran.

Perseroan sendiri diketahui tengah menata kegiatan promosinya, di tengah semakin gencarnya aktivitas promosi produk-produk kompetitor.

Selain itu perusahaan mengandalkan untuk jaringan distribusi tingkat ritel, dimana MBTO masih mempertahankan unit yang masih eksisting. "Untuk saat ini kami belum menambah Gerai, sebab sambil melihat kondisi pasar," terang Shabri.

Baca Juga: Realisasikan Rencana Bisnis, Kimia Farma Ekspor Bahan Baku Kosmetik ke Korea Selatan

Berbekal strategi tersebut, perusahaan optimistis mampu tumbuh setidaknya 20% di tahun 2020 ini. Adapun mengenai perolehan bisnis di tahun kemarin, manajemen belum dapat memaparkannya saat ini.

Asal tahu saja sampai akhir September 2019 lalu pendapatan bersih MBTO tercatat senilai Rp 389,64 miliar atau tumbuh 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 382,63 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×