kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi sejumlah pelaku industri kecantikan hadapi impor kosmetik


Minggu, 23 Februari 2020 / 14:19 WIB
Begini strategi sejumlah pelaku industri kecantikan hadapi impor kosmetik
ILUSTRASI. Korea Selatan menaruh minat besar terhadap Indonesia sebagai pangsa pasarnya di Asia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/04/2018.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Country Leader of Communications & Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne Di Asia Tenggara menyatakan Korea Selatan melihat pasar Indonesia menarik karena punya negara berpenduduk terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Ini Strategi Pemasaran Martina Berto untuk Raih Pertumbuhan Sales Dua Digit di 2020

"Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu kantong fanbase Korean Wave terbesar di dunia," ujarnya beberapa waktu lalu, Kamis (13/2). 

Devy menjelaskan bisnis impor kosmetik dan perawatan pribadi (personal care) dari Korea ke Indonesia tidak semulus yang terlihat. Sebenarnya, keberagaman di kawasan ASEAN menjadi tantangan tersendiri bagi produk Korea. 

Devy menjelaskan kulit wajah orang Korea secara umum berbeda dari penduduk di Asia Tenggara.  Maka, produk-produk Korea sejatinya harus terus berinovasi dengan menciptakan produk yang sesuai kulit wajah wanita Asia Tenggara.

Terlebih bagi, produk kosmetik harus menyesuaikan pasar muslim di Indonesia, seperti memadankan kebutuhan wanita muslim yang harus mencuci muka lima kali sehari untuk menunaikan Shalat.  Kosmetik harus dibuat yang mudah hilang saat mencuci muka tetapi mudah pula diaplikasikan kembali.

Baca Juga: Program memberdayakan pengusaha millenial Papua




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×