kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini tanggapan GoFood soal protokol keamanan pangan BPOM


Rabu, 03 Juni 2020 / 16:14 WIB
Begini tanggapan GoFood soal protokol keamanan pangan BPOM
ILUSTRASI. GoFood


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan pedoman terkait dengan keamanan pangan selama pandemi Covid-19. Pedoman tersebut disatukan dalam satu buku panduan yang menjadi pedoman yang berlaku baik untuk saran distribusi dan pengantaran makanan.

Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah pada Deputi Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Emma Setyawati, mengatakan pihaknya memang berkoordinasi dengan GoFood berkaitan pedoman keamanan dan kesehatan makanan itu.

Baca Juga: PNS mulai berkantor 5 Juni 2020, rapid test Covid-19 secara massal dikebut

”BPOM telah membuat manajemen bagaimana menangani pangan ini saat dikonsumsi tetap aman. Mulai dari pihak produsen, distributor, jasa pengantaran, dan ada banyak yang dilibatkan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/6)

Ia menyebut virus Covid-19 merupakan cemaran biologi dan bisa ditularkan melalui makanan bila dalam penanganan mulai dari produsen, distributor, jasa pengantaran dan lainnya tidak dilakukan dengan baik. ”Virus Covid-19 itu termasuk cemaran biologi. Perlu diingat virus bukan ditularkan dari makanan, tetapi virus bisa hidup dari inang,” lanjutnya.

Menanggapi hal itu, GoFood menyampaikan telah menjalankan enam protokol dalam rangka mewujudkan keamanan makanan terutama di situasi pandemi. Sejalan dengan pedoman dari BPOM, Enam protokol yang dilakukan GoFood merupakan turunan dari dua hal utama. Pertama adalah protokol kebersihan dan kesehatan yang mengacu BPOM dan kedua adalah inovasi.

Seluruh protokol pencegahan dimaksud meliputi penggunaan masker, penyemprotan disinfektan secara berkala, pengecekan suhu tubuh driver, penggunaan segel makanan, sticker penjaga jarak kasir dan antrian, dan menyediakan tempat cuci tangan.

Baca Juga: Realisasi Buyback Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Sudah Mencapai 5,06%

”Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami, bersama dengan mitra kami. Tentu saja kami mendukung dan berupaya mengikuti pedoman dari BPOM,” ujar Head of Marketing GoFood, Marsela Renata.

Sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia, tugas utama GoFood adalah memastikan informasi dan edukasi berkaitan protokol dimaksud tersampaikan kepada seluruh mitra dan merchant. Renata mengatakan sosialisasi dan edukasi memang menjadi hal pertama yang dilakukan GoFood. Pihaknya terus melakukan edukasi mitra kami secara aktif dan konsisten, agar mereka tahu pedoman tersebut.

seluruh sarana komunikasi dimiliki GoFood yang merupakan bagian dari ekosistem Gojek dikerahkan. Edukasi secara aktif dan rutin karena pihaknya merupakan perpanjangan tangan dari BPOM dalam hal ini. Kehadiran protokol dan ditambah dengan inovasi dari aspek teknis (digital), lanjutnya, GoFood turut serta dalam mengawal proses produksi dan pengantaran makanan berbasis online itu. Dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Bea Cukai dan BPOM permudah pengisian formulir pemasukan obat dan makanan

”Kami punya digital tools ke merchant kami. kami juga sediakan masker, hand sanitizer, dan sabun ke sebanyak 50 ribu outlet mitra kami,” terangnya.

Dari sisi mitra pengemudi yang bertugas menjemput dan mengantar makanan, diperkuat lagi aspek kesehatan dan keamanannya dengan menyediakan posko aman. Check point mitra driver bisa dilakukan. Mulai dari pengecekan tubuh berkala, paket sanitasi kesehatan, dan bisa disinfektan kendaraan mitra. ”Gojek adalah layanan on demand pertama, yang menampilkan status tubuh dan status keamanan mitra,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×