kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

BEI akan punya channel di TV berbayar MNC


Selasa, 14 Juli 2015 / 16:39 WIB
BEI akan punya channel di TV berbayar MNC


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Stasiun televisi berbayar milik Hary Tanoesoedibjo, yakni PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) akan menambah tayangan baru seputar perkembangan pasar modal untuk mendongkrak jumlah pelanggan. 

Arya Sinulingga, Sekretaris Korporasi PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengatakan, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki bekerjasama dengan MNC untuk tayangan seputar pasar saham ini, karena perusahaan memiliki izin tayang 24 jam.

"Informasi seputar bursa saham akan masuk televisi berbayar milik MNC pada Agustus 2015," kata Arya, kepada KONTAN, Selasa (14/7). 

Saat ini, pihaknya sedang melakukan perluasan kerjasama dengan BEI dari kesepakatan sebelumnya kerjasama antara MNC Bisnis dengan BEI. Jika kesepakatan berjalan lancar, BEI bisa mengudara di TV berbayar milik MNC, seperti Indovision.

Arya bilang, rencana penayangan BEI di TV berbayar ini akan memudahkan penonton untuk mengetahui seputar pasar modal secara realtime.

Misalnya, BEI akan menayangkan seputar kinerja emiten, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), dan aksi korporasi dari perusahaan yang telah go public. "Nantinya, masyarakat akan mengetahui seputar pasar modal di televisi tanpa harus datang ke bursa," tambahnya.

Tahun 2015, MNC Sky Vision membidik penambahan jumlah pelanggan sekitar 300.000 sampai 350.000 konsumen untuk meningkatkan pangsa pasar. Tahun lalu, perusahaan berkode saham MSKY ini mencatat pangsa pasar perusahaan terhadap jaringan TV berbayar mencapai 75% yang terdiri dari 38% untuk indovision, 12% untuk Okevision, dan 25% untuk Top TV.

Adapun, pada kuartal I-2015, perusahaan mencatat pendapatan sebesar 7% menjadi Rp 827 miliar per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 775 miliar per kuartal I/2014. Rendanya revenues itu membuat pendapatan bersih turun 196% dengan kerugian Rp 130 miliar per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 136 miliar per kuartal I-2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×