kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belanja iklan tahun ini bisa naik Rp 90 triliun


Selasa, 24 Juli 2012 / 08:29 WIB
Belanja iklan tahun ini bisa naik Rp 90 triliun
ILUSTRASI. Pemain Prancis berbaris sebelum pertandingan melawan Jerman di laga pertama fase grup EURO 2020, 15 Juni 2021.


Reporter: Arif Wicaksono Aryadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Belanja iklan 2012 bakal semakin deras. Kesimpulan itu tercermin dari proyeksi Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) yang menyebutkan, belanja iklan di media massa pada semester II tahun 2012, akan mencapai Rp 50 triliun atau naik 25% dari semester I.

Harris Thajeb, Ketua Umum PPPI, menuturkan, pertumbuhan belanja iklan melalui media massa pada semester II nanti didukung oleh beberapa momen seperti Ramadan, Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. "Perusahaan dari berbagai sektor akan meningkatkan belanja iklan karena ini bagian dari investasi bukan beban biaya," ujarnya kepada KONTAN, Senin (23/7).

Menurut Harris, melalui target dan capaian di semester I, pihaknya optimistis target belanja iklan di 2012 akan tercapai. PPPI mencatat, pada semester I-2012, belanja iklan mencapai Rp 40 triliun. Belanja ini naik 20% dari periode yang sama di tahun 2011, sekitar Rp 34 triliun.

Dia bilang, proyeksi belanja iklan di tahun ini mencapai Rp 90 triliun, naik 23% dari belanja iklan 2011 sebesar Rp 73 triliun. Pada Juni lalu belanja iklan mencapai Rp 8 triliun, naik 25% dari Juni 2011.

Harris mengatakan, kenaikan belanja iklan di semester II memang sudah menjadi tradisi di setiap tahunnya. "Kenaikan belanja iklan semester II juga didukung adanya Pekan Olahraga Nasional(PON) 2012," ujarnya.

Pada acara PON 2012, Harris menuturkan, beberapa stasiun televisi nasional akan menanyakan ajang olahraga itu, Tentu saja, tayangan ini diharapkan mampu mendulang iklan.

Selain itu, selama Ramadan tahun ini, Harris memprediksi, angka belanja iklan akan mencapai Rp 15,5 triliun, naik sekitar 22% dari Ramadhan tahun lalu, sebesar Rp 12,7 triliun. Ia menilai, saat Ramadan, slot jam tayang utama akan bertambah pada waktu dini hari didukung juga waktu tayang pada saat berbuka puasa.

Selama semester I 2012, televisi masih menjadi sasaran utama para perusahaan pengiklan dengan porsi sebesar 67%. Kemudian, di posisi kedua terdapat media cetak dengan porsi 30%-32%, serta sisanya dipegang oleh radio dan media internet. Perusahaan yang paling banyak membelanjakan iklan berasal dari sector telekomunikasi, kemudian produksi konsumsi harian, dan perbankan.

Henry Wijayanto Public Relation Manager PT XL Axiata Tbk menambahkan, XL sendiri masih belum bisa menyampaikan tentang belanja iklan perusahaan di tahun ini. Tapi, menurut riset The Nielsen Company Indonesia, XL menganggarkan belanja iklan dan komponen cost sales commission pada 2011 sebesar Rp 848 miliar, sama dengan 2012 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×