Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Penggunaan belanja modal atau capital expenditur (capex) PT Timah Tbk (TINS) sudah terserap 40% dari target Rp 2,3 triliun pada tahun ini. Belanja modal tu dikeluarkan untuk membayar termin pertama pengadaan kapal produksi.
Selain itu, belanja modal tersebut digunakan untuk peningkatan kapasitas fasilitas pemurnial (smelter) dan biaya eksplorasi dan peningkatan sarana lainnya.
Direktur Operasional dan Produksi TINS, Alwin Albar mengatakan, sebagian belanja modal yang dikeluarkan oleh TINS didapat dari penerbitan obligasi senilai Rp 2,1 triliun. Adapun tahap pertama, TINS akan menerbitkan obligasi dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp 1,2 triliun.
Dana yang diperoleh dari obligasi setelah dikurangi oleh biaya emisi akan digunakan TINS sebesar 70% untuk belanja modal yang terdiri dari rekondisi peralatan produksi serta peningkatan kapasitas produksi TINS. Itu meliputi pengadaan Kapal Isap Produksi (KIP), pengadaan kapal penambangan laut teknologi tepat guna, pengadaan peralatan ausmelt dan fuming, kegiatan eksplorasi dan pembukaan tambang besar.
"Sedangkan 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang jangka pendek yang berasal dari fasilitas modal kerja," tandasnya.
Berkaitan dengan itu, pengembangan smelter ausmelt ditargetkan beroperasi pada tahun 2020 dengana nilai investasi Rp 550 miliar. Sementara, untuk smelter Fuming yang ditargetkan bisa beroperasi pada semester II-2018.
Asal tahu saja, kedua smelter itu digunakan untuk timah berkarakteristik primer bukan untuk timah aluvial. Sehingga, memiliki teknologi yang berbeda. Hal itu, cadangan timah dari 128 IUP miliknya yang ada di Bangka Belitung berjenis aluvial terus menipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News