kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belasan Mitra Siap Menjadi Terwaralaba Cipaganti


Selasa, 16 Februari 2010 / 08:40 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test

JAKARTA. Tahun ini, PT Cipaganti Citra Graha punya segudang rencana. Salah satunya adalah memperluas bisnis dengan cara membuka jaringan waralaba. Kini, pengelola travel Cipaganti tersebut sedang getol menawarkan konsep waralabanya.

Menurut Direktur Utama Cipaganti, Andianto Setiabudi, sampai sekarang sudah ada 15 calon mitra yang berminat menjadi terwaralaba. Selain dari Jawa, permohonan sebagai mitra juga datang dari Sumatra, Kalimantan dan Riau. Cuma, Cipaganti belum menyetujui proposal calon mitra itu. "Kami harus melakukan survei pasar dan analisa lain karena setiap daerah memiliki potensi berbeda," kata Andianto, Senin (15/2).

Sebut saja, Jawa Barat dan Jawa Tengah yang cocok melayani jasa transportasi pendukung pariwisata. Sedangkan Jawa Timur lebih pas untuk usaha di bidang kargo. Yang jelas, calon mitra tersebut bisa memilih enam subdivisi bisnis jasa transportasi.

Direktur Pengembangan Usaha Cipaganti, Tommy Teguh Susetio menambahkan, paket waralaba termurah berkisar Rp 400 juta-Rp 500 juta. Dengan dana sebesar itu, mitra mendapatkan hak operasi 8-12 unit mobil travel Pregio atau Elf. Mitra juga memperoleh sistem operasi yang dipandu kantor pusat termasuk sistem pemasaran untuk tur dan pelayanan tiket pesawat, kargo, mobil sewaan, shuttle and travel dan bus pariwisata. "Semua dikombinasikan jadi satu," terang Tommy.

Kendati menyediakan beberapa paket, Cipaganti menyarankan agar calon mitranya mengambil paket termurah terlebih dahulu. Setelah berkembang dan mitranya berminat menambah unit, barulah Cipaganti menerbitkan panduan pengembangan usaha.
Jika konsep waralaba ini berjalan, setiap bulan, Cipaganti menargetkan bisa membuka empat cabang baru milik mitranya. Sehingga, jumlah armada milik Cipaganti yang tahun lalu hanya 1.250 unit bisa bertambah menjadi 2.000 unit pada 2010 ini.

Catatan saja, dari jumlah armada yang ada sekarang, Cipaganti mengalokasikan 600 unit untuk melayani bisnis travel dan shuttle. Makanya, 60% pendapatan mereka berasal dari dua unit bisnis ini. Dalam sehari, Cipaganti melayani lebih dari 800 perjalanan travel dan shuttle berkapasitas tempat duduk lebih dari 120.000 per bulan. Cipaganti melayani penumpang itu lewat 60 outletnya yang tersebar di Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Jabodetabek, Bandara Soekarno-Hatta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya, Jember, Malang dan Denpasar.

Cuma, khusus untuk waralaba di luar Jawa, Cipaganti mungkin baru melayaninya Semester II nanti. Soalnya, perusahaan perlu membuka cabang sendiri di kota-kota besar luar Jawa untuk menghubungkan bisnis dengan cabang milik mitra.

Alhasil, selama Semester I, Cipaganti akan fokus menggarap pengembangan usaha di Jawa dan Bali. Nantinya, perusahaan membuka jasa travel di seluruh Bandara di Jawa dan Bali. Guna memuluskan rencana ini, Cipaganti menggandeng PT Angkasa Pura I dan II.

Lewat kerjasama ini, penumpang pesawat bisa memakai jasa Cipaganti dari dan menuju bandara. Dengan semua strategi itu, Cipaganti memprediksi, pendapatan tahun ini bisa menembus Rp 1,2 triliun atau melonjak 100% ketimbang 2009 yang hanya Rp 600 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×