Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) kepada Kementerian ESDM, terutama terkait target produksi batubara. Lantas, PTBA sejauh ini masih menggunakan acuan target produksi batubara yang lama.
Sekadar informasi, tahun ini PTBA menargetkan produksi batubara sebanyak 30,3 juta ton. Adapun hingga kuartal I-2020, PTBA memproduksi 5,5 juta ton batubara atau turun 2,8% (yoy) dibandingkan realisasi produksi batubara kuartal I-2019 sebanyak 5,7 juta ton.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan, perusahaan masih mengacu pada RKAB yang disusun pada awal tahun ini. Perusahaan ini pun tetap optimistis bisa meraih kinerja produksi batubara sesuai target hingga akhir tahun nanti.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) lirik peluang akuisisi lahan tambang dengan sejumlah pertimbangan
Ia mengaku, penurunan produksi batubara PTBA masih terbuka seiring tren harga batubara global yang juga menurun di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) berencana memangkas produksi batubara di tahun ini sekitar 15%--20%.
“Kemungkinan berubah tetap ada. Kalaupun produksi batubara kami turun, penurunannya tidak signifikan," ujar dia saat jumpa pers virtual, Selasa (14/7).
Nah, Polo menambahkan, hari ini perwakilan PTBA beserta APBI dan para produsen batubara lainnya berkumpul untuk membahas kelanjutan rencana pemangkasan produksi batubara.
“Mungkin akan kami update lagi kalau sudah ada kejelasan dari pertemuan tersebut. Sekarang, kami masih pakai acuan yang lama,” imbuhnya.
Manajemen PTBA juga akan terus memantau pergerakan harga batubara sebelum benar-benar mengajukan revisi RKAB. Selain itu, strategi efisiensi biaya di segala lini bisnis juga dilakukan agar tekanan harga batubara bisa diminimalisasi.
Sementara itu, Polo menyampaikan, PTBA turut membuka opsi untuk menyesuaikan nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini. Sayangnya, ia belum bisa membeberkan hal itu secara rinci.
Yang terang, potensi penyesuaian capex akan dipertimbangkan PTBA berdasarkan kondisi bisnis terkini dan dampak pandemi virus corona terhadap perusahaan.
Asal tahu saja, tahun ini PTBA menganggarkan capex sebanyak Rp 4 triliun yang terdiri dari investasi pengembangan sebesar Rp 3,8 triliun dan investasi rutin sebesar Rp 228,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News