Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Margatiga untuk meningkatkan jumlah tampungan air dan mendukung lumbung pangan nasional di Provinsi Lampung.
Sebagai salah satu Program Strategis Nasional, pembangunan Bendungan Margatiga saat ini progresnya telah mencapai 75,05 % dan ditargetkan akan rampung pada akhir 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Baca Juga: Realisasi belanja infrastruktur mencapai Rp 53 triliun per Juli 2021
“Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki lewat keterangan tertulis yang disiarkan Selasa (6/7).
Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung 42,31 juta m3 di hilir Sungai Way Sekampung ini diproyeksikan akan mengairi lahan irigasi seluas 16.588 Hektare (Ha). Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai penyedia air baku di Lampung Timur sebesar 0,80 m3/detik.
Bendungan yang berlokasi Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung merupakan tipe urugan dengan tinggi mencapai 28,75 meter, panjang puncak 321,76 meter, dan lebar puncak 7 meter. Bendungan ini memiliki luas genangan 2.222,08 Ha.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Ditjen Sumber Daya Air (SDA) telah memulai pekerjaan Bendungan Margatiga sejak tahun 2017, dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya-Adhi, KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 846 miliar. Sementara untuk pekerjaan supervisi dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero)- PT Wiratman (KSO).
Di Provinsi Lampung, selain Bendungan Margatiga, Kementerian PUPR juga membangun Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu yang memiliki manfaat utama mendukung irigasi pertanian di Provinsi Lampung dengan kapasitas tampung 68 juta m3 yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi untuk Daerah Irigasi sekampung sistem seluas 55,373 Ha dan pengembangan daerah irigasi rumbia extension dengan potensi luas 17.334 Ha dengan Total seluas 72,707 Ha.
Diharapkan, tambahan irigasi Bendungan Way Sekampung akan meningkatkan intensitas tanam pada pola tanam padi-padi-palawija.
Manfaat lain Bendungan Way Sekampung adalah sebagai penyedia air baku sebesar 2.737 liter/detik untuk Kota Bandar Lampung, Branti, Kota Metro, Penyediaan air baku untuk Kabupaten Pringsewu sebesar 487 lt/dt, dan tahun 2022 akan mulai dibangun dengan kapasitas 100 lt/dt.
Baca Juga: Kementerian PUPR groundbreaking pembangunan hunian tetap warga terdampak bencana
Kemudian juga untuk mereduksi banjir sebesar 128 m3/detik dan berpotensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 5,4 MW.
Pembangunan Bendungan Way Sekampung dibagi menjadi empat paket pekerjaan dengan total nilai kontrak sebesar Rp 2,07 triliun.
Paket 1 yang meliputi bangunan utama bendungan (Spillway, Jalan Akses, Fasum dan hidromekanikal) dibangun oleh kontraktor PT PP-PT Ashfri (KSO) telah selesai 100%.
Selanjutnya tiga paket lainnya (Tubuh Bendungan, Tunnel/terowongan, Intake dan cofferdam) tengah on going yakni Paket 2 dikerjakan oleh PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO) dengan progres fisik 97,49 %, Paket 3 oleh PT PP-PT Ashfri (KSO) progresnya mencapai 63,47 %, dan Paket 4 oleh PT Waskita Karya prigresnya sudah mencapai 74,04 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News