kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Berdikari masuk bisnis ayam, bagaimana nasib peternak lokal?


Senin, 05 Maret 2018 / 18:57 WIB
Berdikari masuk bisnis ayam, bagaimana nasib peternak lokal?
ILUSTRASI. Ayam kampung Sumber Unggas


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Berdikari akan mulai memasuki bisnis perunggasan. Sebagai tahap awal, perusahaan ini akan mengekspor 36.000 ekor bibit ayam (DOC).

Ade M. Zulkarnain, Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) pun memberikan respons positif atas masuknya BUMN dalam industri unggas ini. Dia pun berpendapat, masuknya Berdikari sebagai pemain baru bisnis perunggasan tidak akan menganggu industri ayam lokal/kampung.

Ade berpendapat, kedua industri ini memiliki segmern pasar yang berbeda. "Berdikari kan bisnis ayam broiler, segmen pasarnya berbeda. Ayam lokal segmen pasarnya untuk masyarakat golongan menengah ke atas atau konsumen yang menjadikan kesehatan sebagai lifestyle," ujar Ade kepada Kontan.co.id, Senin (5/3).

Menurut Ade, saat ini harga ayam lokal saja sangat jauh berbeda dengan ayam ras. Dia bilang, saat ini harga ayam lokal di tingkat peternak sekitar Rp 34.000 per kg, sementara harga ayam ras hanya sekitar Rp 18.000 per kg.

Tak hanya itu, Ade pun mengatakan industri ayam lokal menggunakan sumber daya genetik asli dan harus dijalankan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No 44 tahun 2016.

"Jadi, masuknya Berdikari dalam bisnis perunggasan ini tidak akan berdampak pada bisnis ayam kampung," tandas Ade.

Tahun ini Berdikari sudah siap memulai bisnis unggas. Berdikari menargetkan, hingga akhir 2018 akan ada 2,8 juta ekor parent stock (PS) atau produk akhir sekitar 400 juta Final Stock (FS).


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×