kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berhasil lampaui target di tahun lalu, segini target kontrak baru PPRE di tahun 2020


Sabtu, 01 Februari 2020 / 15:30 WIB
Berhasil lampaui target di tahun lalu, segini target kontrak baru PPRE di tahun 2020


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) bidik perolehan kontrak baru tumbuh 20% year on year (yoy) menjadi Rp 7 triliun di sepanjang 2020. Asal tahu saja di sepanjang 2019 PPRE mampu mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,9 triliun atau melampaui target yang telah ditentukan sebelumnya yang sebesar Rp 5,8 triliun.

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menjelaskan berbekal perolehan kontrak baru di 2019 yang melebihi dari target, perusahaan telah menetapkan akan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 7 triliun. 

Baca Juga: Kesiapan venue Piala Dunia FIFA U-20 membutuhkan anggaran hingga Rp 300 miliar

"Kontrak baru yang dibidik di sepanjang  tahun ini memang akan lebih banyak ke proyek non-konstruksi. Selama ini kami prioritaskan proyek dari dalam grup, komposisi hampir 50% dari dalam grup. Tapi untuk tahun ini komposisinya akan lebih banyak dari luar grup atau sebanyak  60% ," jelasnya di Jakarta, Jumat (31/1). 

Tak heran, sejak awal 2018 lalu emiten berkode saham PPRE ini sedang gencar melaksanakan diversifikasi usaha dengan mendorong anak usahanya PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA)  menggarap proyek infrastruktur tambang, terutama batubara dan nikel. 

Benny tidak menampik saat ini sektor batubara memang masih diberatkan dengan isu negatif yakni harganya yang masih sulit berjaya. Namun, Benny percaya langkah pemerintah memotong produksi batubara akan memberi dampak baik ke depannya.

"Menurut kami harga batu bara bukan penghalang bagi kami memasuki sektor pertambangan," jelasnya. 

Baca Juga: Topang agenda ekspansi tahun ini, DSNG anggarkan capex hingga Rp 1 triliun

Nah, Benny menyatakan saat ini sudah dalam penjajakan proyek dengan perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang sejauh ini arahnya positif, bisa berkontribusi pada kontrak di 2020. 

Sebagai gambaran, potensi proyek ini diakui cukup besar karena nilainya lebih dari Rp 1 triliun. Adapun PPRE akan menjadi kontraktor utama (main contractor) yang akan menjalankan proyek pengangkutan batubara, jalan hauling (pengangkutan), pelabuhan, dan lainnya. 

Selain membidik perolehan kontrak baru, Benny mengungkapkan perusahaan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan tumbuh 20% yoy. Adapun untuk angka pasti targetnya masih menunggu bulan depan setelah rilis laporan audit keluar dari akuntan publik termasuk anggaran belanja modal. 

Baca Juga: Indonesia Infrastructure Finance beri penjaminan untuk obligasi Bali Towerindo (BALI)

Meski belum ada angka pasti, Benny menjelaskan belanja modal atau capital expenditure (capex) tidak akan lebih dari Rp 1 triliun.

Benny bilang sebagian besar belanja modal di tahun ini akan digunakan untuk investasi alat berat pendukung konstruksi dan pertambangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×