Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sedangkan mengenai proyeksi pertumbuhan bisnis tahun ini, manajemen belum dapat membagikan detailnya. Pandemi Covid-19 diyakini bakal berdampak pada daya beli masyarakat yang mempengaruhi pasar AMDK.
Sekadar informasi, segmen bisnis AMDK menjadi kontributor utama bisnis perusahaan sebanyak 64% atau senilai Rp 539,56 miliar di tahun 2019. Penjualan di segmen ini mengalami kenaikan 8,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 495,56 miliar.
Baca Juga: Pelaku bisnis AMDK masih menghitung efek wabah corona ke penjualan
Sementara itu, segmen produk kosmetik malah turun 4,65% dari Rp 308,73 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 294,35 miliar di akhir tahun lalu. pasar lokal mendominasi bisnis ADES lebih dari 90%, sedangkan nilai penjualan ekspor tahun lalu hanya Rp 1,56 miliar.
Namun jumlah penjualan ekspor mengalami lonjakan beberapa kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 605 juta saja. Di pasar domestik, perusahaan yang memiliki pabrik AMDK dengan kapasitas 800.000 liter per tahun ini memiliki konsentrasi pasar di pulau Jawa dengan kontribusi 78% dari total penjualan di dalam negeri atau sekitar Rp 656,65 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News