Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan plastik (plastic packaging), PT Berlina Tbk masih belum mampu memperoleh keuntungan di kuartal ketiga 2017 ini. Perseroan membukukan rugi bersih yang berkali lipat jumlahnya dibandingkan triwulan ketiga tahun lalu.
Hercakraning Paramitha, Head of Finance & Treasury PT Berlina Tbk mengatakan, salah satu penyebab terbesar kerugian ini adalah terbakarnya aset perusahaan yakni pabrik di Cikarang, Jawa Barat. "Pabrik terbakar di Mei tahun ini, dan kami harus menanggung kerugian hingga Rp 180 miliar," ujar Hercakraning ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Berlangsung (RUPSLB) (30/11).
Berdasarkan laporan keuangannya, kerugian akibat kebakaran tersebut tergabung dalam pembukuan beban lainnya senilai Rp 190 miliar. Kenaikan ini sangat drastis di mana pada periode yang sama tahun lalu beban lainnya hanya berjumlah Rp 3,8 miliar.
Sementara itu penjualan perseroan di kuartal tiga tahun ini turun 1,7% menjadi Rp 974 miliar. Perolehan bisnis BRNA masih ditekan oleh melebarnya beban pokok penjualan yang meningkat 8% dibandingkan kuartal tiga tahun lalu, yakni dari Rp 824 miliar menjadi Rp 895 miliar.
Menyusutnya laba kotor 52% dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp 79 miliar menyebabkan perolehan laba bersih semakin turun dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun lalu. BRNA membukukan rugi bersih Rp 194 miliar, turun hingga 27 kali lipat dibandingkan dengan triwulan ketiga 2016 yang hanya rugi Rp 7 miliar saja.
Soal target Hercakraning masih enggan menjabarkannya. Yang jelas saat ini perseroan masih berfokus pada pemenuhan produksi dari kontrak yang didapatkan dari berbagai perusahaan. Di mana pabrik yang terbakar menyebabkan perseroan harus mengalihkan produksi ke pabrik lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News