Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Tingginya permintaan produk makanan dan minuman memberi berkah bagi PT Berlina Tbk (BRNA). Produsen kemasan plastik itu menargetkan penjualan tahun ini tumbuh sekitar 15%-24% daripada perolehan tahun lalu yang sebesar Rp 836,98 miliar. Artinya, tahun ini perseroan menargetkan meraup penjualan hingga Rp 1,03 triliun.
Sekretaris Perusahaan Berlina, Karsono Probosetio, menuturkan, untuk mencapai target pertumbuhan penjualan ini, perusahaan akan menggenjot tingkat utilisasi produksi pabrik. "Kami akan menjaga utilisasi produksi di kisaran 70%-80%," ujar dia kepada KONTAN Rabu (19/6).
Asal tahu saja, saat ini pabrik Berlina memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 1.500 ton per bulan.
Roberto Bernhardeta, Financial Controller Berlina, menambahkan, khusus untuk mengantisipasi lonjakan permintaan plastik kemasan menjelang puasa dan lebaran perusahaan akan memaksimalkan utilisasi produksi hingga 90%. Pasalnya, kata dia Berlina harus menyiapkan stok barang jadi sejak dua minggu hingga sebulan sebelum puasa.
Karsono menuturkan, dari total penjualan tersebut, penjualan di pasar lokal sebagian besar berasal dari pasokan ke PT Unilever yang mencapai 65%-68%. Sisanya sekitar 35% disokong oleh pasokan produk kemasan plastik untuk Danone, Kao, dan Ultra Prima. Sementara itu, pemasukan penjualan dari anak usaha di China, secara konsolidasi memberikan kontribusi penjualan sekitar 20%-25%.
Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sepertinya bakal berimbas ke perseroan. Roberto menuturkan, jika harga BBM naik, Berlina akan menaikkan harga jual sekitar 1%-2%. "Kenaikan harga itu bisa direalisasikan paling cepat satu bulan setelah kenaikan BBM," kata Roberto.
Sepanjang kuartal I-2013 Berlina mampu mencatatkan penjualan Rp 222,96 miliar, naik 8,9% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Tapi, laba bersih perseroan pada kuartal I 2013 turun 42,99% menjadi Rp 8,59 miliar. Karsono menuturkan, laba bersih merosot terimbas kenaikan tarif tenaga listrik serta kenaikan upah buruh.
Baru-baru ini, Berlina telah mengakuisisi kepemilikan saham PT Quantex. Nilai akuisisi Rp 27,73 miliar. Karsono menuturkan, Quantex memiliki keunggulan di pasar kemasan untuk pelumas, otomotif dan mesin industri.
Di segmen pasarnya, tutur Karsono, Quantex telah memiliki pelanggan utama seperti kemasan untuk Suzuki, dan Idemitsu. Total kapasitas produksi Quantex berkisar 100 ton-120 ton per tahun. Kini, Berlina menguasai 99% saham Quantex.
Roberto menambahkan, selama ini Berlina menguasai pasar kemasan pelumas tak lebih dari 5%. Nah, dengan mengakuisisi Quantex, perusahaan itu mengincar pangsa yang lebih besar di pasar kemasan pelumas.
Tahun ini, PT Berlina mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 210 miliar. Perinciannya, sekitar Rp 130 miliar- Rp 140 miliar untuk membiayai akuisisi dan menjaring proyek dari pelanggan baru.
Lalu, sekitar Rp 50 miliar untuk kegiatan perawatan pabrik, dan enterprise resource planning (ERP). Sedang sisanya, Rp 15 miliar-Rp 20 miliar, akan digunakan untuk peremajaan mesin.
Perusahaan juga tengah mendirikan anak perusahaan yang akan bergerak di bidang pengolahan plastik, yakni PT Natura Plastindo. Untuk itu, Berlina menyiapkan dana Rp 1 miliar. Namun saat ini perusahaan belum beroperasi, lantaran masih terganjal perizinan. "Diharap bisa selesai kuartal III atau kuartal IV tahun ini," kata Karsono.
Sekedar informasi, pendapatan Quantex untuk tahun 2012 Rp 24 miliar, naik dari Rp 19 miliar di tahun 2011. Sedang laba usaha naik dari Rp 726 juta di 2011 menjadi Rp 3 miliar, tahun lalu. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News