Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Dualisme Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dinilai berpotensi memperburuk dunia industri dan perdagangan.
Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan, perebutan tampuk kepemimpinan Kadin mencerminkan kemunduran profesionalitas. Tindakan ini juga dinilai erat kaitan dengan perebutan kepentingan kelompok.
"Ini imbas dari perebutan kepemimpinan politik. Ini gejala yang akan memperburuk dunia usaha industri dan perdagangan," kata Yustinus kepada Kontan, Senin (16/9).
Baca Juga: Akumindo Ungkap Dualisme Kadin Hanya Korbankan Kesejahteraan Anggota
Dampak perebutan di kelompok elit ini dinilai akan kontra produktif dengan upaya untuk menumbuhkan sektor industri.
Menurutnya, upaya advokasi untuk kebijakan sektor industri ke depannya berpotensi berat sebelah atau hanya menguntungkan kelompok yang memiliki akses ke pemerintah.
"Sangat disayangkan bila advokasi kebijakan tidak didasarkan pada kepentingan semua pihak," ujar Yustinus.
Baca Juga: Istana Sebut Tak Ada Cawe-Cawe Presiden Jokowi Soal Urusan Kadin
Yustinus menjelaskan, pihaknya berharap agar ke depannya Kadin dapat secara konsisten mendorong advokasi kebijakan kepada pemerintah tanpa menguntungkan segelintir kelompok saja.
Salah satu harapan AKLP yakni agar kebijakan harga gas bumi untuk industri melalui penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) dapat segera diterbitkan.
"Kadin sangat diharapkan mendorong pemerintah untuk mengesahkan PP tentang gas bumi untuk industri sejak beberapa bulan lalu. Ini berkaitan dengan upaya reindustrialisasi," pungkas Yustinus.
Selanjutnya: Long Weekend, Lebih dari 90 Ribu Tiket Whoosh Ludes Terjual
Menarik Dibaca: Zoho Perkenalkan Zoho CRM for Everyone, Bantu Kerja Tim Penjualan Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News