kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Pemerintah Buka Keran Impor Sapi dari Brasil & AS, Targetkan 1 Juta Ekor hingga 2029


Senin, 14 Juli 2025 / 22:00 WIB
Pemerintah Buka Keran Impor Sapi dari Brasil & AS, Targetkan 1 Juta Ekor hingga 2029
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian membuka keran impor sapi perah hidup dari Brasil dan Amerika Serikat. 

Hal itu sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya dalam mendukung program swasembada susu dan daging. Langkah ini sekaligus menjadi alternatif sumber impor selain Australia yang selama ini menjadi negara utama pemasok sapi ke Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengungkapkan izin impor sapi dari Brasil dan AS telah resmi dibuka sejak Mei 2025. 

“Selama ini kita hanya mengandalkan Australia. Sekarang kita sudah membuka sumber negara baru, antara lain Brasil dan Amerika,” kata Agung di Cikarang, Jawa Barat, Senin (14/7).

Menurut Agung, pembukaan keran impor dari dua negara ini menjadi strategi untuk mengurangi ketergantungan terhadap Australia, mengingat Indonesia kerap bersaing dengan negara lain untuk mendapatkan pasokan dari Negeri Kanguru. 

Baca Juga: CORE Wanti-wanti: Impor Sapi Bebas Kuota Bisa Jadi Bumerang Jangka Panjang

“Dengan sumber baru ini, kita bisa datangkan sapi hidup maupun daging sapi,” ujarnya.

Untuk mendukung program percepatan produksi susu dan daging nasional, pemerintah menargetkan mendatangkan hingga 1 juta ekor sapi hidup hingga 2029. Khusus tahun ini, ditargetkan 150.000–200.000 ekor sapi indukan bisa masuk ke Indonesia. 

Hingga Juli 2025, tercatat sebanyak 25.097 ekor sapi indukan telah direalisasikan, yang didatangkan oleh sekitar 100 perusahaan swasta, termasuk Greenfields dan PT Global Dairi Alami (GDA).

Agung menegaskan, pemerintah mendorong sektor swasta berpartisipasi aktif dalam program ini tanpa mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Baca Juga: Kementan Beberkan Strategi Seimbangkan Impor Sapi dengan Produksi Nasional

“Sejak awal tahun, kita sudah inisiasi pelibatan swasta. Realisasi sapi indukan 25.097 ekor itu capaian yang cukup baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang paling banyak hanya 6.000 ekor per tahun dan itu pakai APBN,” ujarnya.

Namun, Agung tak menampik masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kesiapan lahan yang terkendala tumpang tindih aturan, hingga mencari mitra pengelola peternakan yang berpengalaman. 

“Banyak tantangan, mulai dari lahan sampai sumber daya manusia. Karena itu, pemerintah terus dorong kerja sama dengan peternak yang sudah ada dan mencari investor baru,” jelasnya.

Ia menambahkan, khusus untuk mendatangkan sapi dari Brasil dan AS, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta, termasuk dalam hal logistik dan pengaturan pengiriman. 

“Tinggal cari investornya. Untuk mengawal sesuatu yang baru, tentu butuh kerja sama,” tutup Agung.

Baca Juga: Ada 1.500 Sapi Asal Australia Masuk RI, Barantin Pastikan Bebas Penyakit Berbahaya

Selanjutnya: Pemerintah Buka Masa Penawaran SBR014, Begini Prospeknya Menurut Ekonom

Menarik Dibaca: Bitcoin di Atas US$ 120.000, Robert Kiyosaki Bilang Ini Saat Terbaik Menjadi Kaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×