kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bersiap IPO, SOHO Perkuat Bisnis


Selasa, 20 Agustus 2013 / 07:10 WIB
ILUSTRASI. Wall Street. REUTERS/Caitlin Ochs


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri

SEMARANG. SOHO Group kian memantapkan bisnisnya di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk memuluskan rencana perusahaan farmasi ini mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu upaya perusahaan dalam memperkuat bisnis adalah dengan membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV).

Perusahaan yang terkenal dengan produk Curcuma Plus, Laxing, dan Diapet ini membentuk JV dengan perusahaan perawatan kesehatan internasional asal Jerman, Fresenius Kabi. Marcus Pitt, Presiden Direktur SOHO Group mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk menambah portofofolio produk dan memperluas basis pemasaran. "Selain itu, JV ini juga sebagai katalis untuk mempercepat bisnis kami dalam persiapan IPO (pada) 18 bulan ke depan," ujarnya, Senin (19/8). Dalam JV ini, SOHO mengempit kepemilikan 49%.

Tetap Mengakuisisi

Lebih lanjut Marcus menjelaskan, selain menambah produk dan memperluas basis pemasaran, kerjasama ini bisa membantu dalam hal riset dan pengembangan bisnis SOHO Group. Selain itu, perusahaan itu juga bisa memetik pengalaman Fresenius Kabi dalam hal kegiatan manufaktur.

Aksi korporasi ini sejalan dengan rencana pembangunan pabrik baru SOHO di Jababeka, Cikarang. Sehingga, pabrik seluas 5 hektare (ha) dengan nilai investasi US$ 60 juta akan ditanggung bersama Fresenius Kabi. Kerjasama ini dinilai bisa membantu upaya efisiensi SOHO, terutama dalam hal mendatangkan bahan baku impor.

SOHO berharap, dengan adanya kongsi tersebut, harga beli bahan baku impor bisa lebih murah. Maklum, harga bahan baku impor rentan dengan fluktuasi kurs yang bisa membebani perusahaan.

Sekedar informasi, SOHO Group memiliki 46 mitra perusahaan multinasional. Pada Juli 2013, perusahaan itu telah mengakuisisi salah satu perusahaan terkemuka dan inovator produk farmasi natural, Ginsana SA. Saham yang diakuisisi semula dimiliki oleh Pharmaton yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Boehringer Ingelheim Group.

Tak hanya perusahaan global, SOHO juga membidik perusahaan lokal berskala kecil. Hal ini dilakukan juga dalam rangka memperkuat bisnis. Namun, Marcus belum mau menyebut identitas perusahaan yang tengah diincar tersebut.

Marcus mengklaim pertumbuhan kinerja perusahaan pada semester pertama tahun ini masih sesuai target. "Semester pertama, kami tumbuh 16% dan kami yakin akan terus bertumbuh hingga akhir tahun nanti," katanya. Kenaikan pertumbuhan itu lebih tinggi dari kenaikan industri yang sebesar 10%.
Salah satu sumber fulus terbesar SOHO adalah dari penjualan obat generik lewat e-catalog. Seperti diketahui pemerintah bakal menerapkan program sistem jaminan sosial nasional (SJSN). SOHO ikut mengincar peluang dari bisnis ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×