kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bersiaplah melihat serbuan MPV Wuling di Indonesia


Jumat, 19 Februari 2016 / 09:05 WIB
Bersiaplah melihat serbuan MPV Wuling di Indonesia


Reporter: Mesti Sinaga | Editor: Djumyati P.

LIUZHOU, CHINA. Ford asal Amerika Serikat boleh saja hengkang dari Indonesia. Namun pabrikan mobil asal China SAIC-GM-Wuling Automobile Company Limited (SGMW) justru sedang giat memulai langkahnya masuk ke pasar Indonesia.

Pada 20 Agustus 205 lalu, SGMW yang masuk ke Indonesi melalui PT SGMW Motor Indonesia telah memulai pembangunan (ground breaking) pabriknya di Cikarang, Bekasi.

Kini, SGWM terus mematangkan strategi produk mobil yang akan diproduksinya di Indonesia, baik dari segi fitur, tampilan maupun harga.

Sebagai gebrakan pertamanya di Indonesia, SGMW sudah mantap akan memproduksi dua jenis mobil MPV andalannya yang sudah sukses di pasar Tiongkok.

Yang pertama, low MPV 7 penumpang bernama Wuling Hongguang yang mengusung mesin 1500 cc. Wuling Huangguang ini disebut-sebut akan menjadi pesaing Avanza dan Xenia.

Yang kedua middle MPV bernama Baojin 730, yang juga merupakan mobil dengan 7 penumpang dan bermesin 1500 cc. Mobil ini disebut-sebut akan menjadi kompetitor Kijang Innova.

Kedua jenis MPV ini sukses meraup penjualan di pasar Tiongkok. Wuling Hongguan, saban bulannya terjual sebanyak 70.000 unit di pasar China.

Sementara Baojin 730 mampu mencetak penjualan sebanyak 30.000 di pasar China.

Mencari nama yang diterima Indonesia

Meski kedua MPV ini berhasil sukses di negeri asalnya, SGMW tidak akan menggunakan nama yang sama di Indonesia.

SGMW memastikan mereka akan menggunakan nama yang lebih internasional untuk pasar Indonesia, agar bisa diterima pasar dengan lebih baik.

Sejauh ini, manajemen Wuling belum memutuskan nama yang akan mereka pakai untuk kedua MPV tersebut.

Manajemen SGMW mengatakan, mereka masih melakukan riset untuk mendapatkan nama yang tepat, yang bisa diterima dengan baik oleh pasar Indonesia.

Selain nama, mobil yang akan diproduksi di Indonesia juga tak akan sama persis dengan yang diproduksi dan dipasarkan di China.

"Yang akan diproduksi di Indonesia memang dua jenis itu, tapi generasi terbarunya dengan berbagai penyesuaian agar cocok dengan pasar Indonesia," ujar Presiden Direktur SGMW Motor Indonesia Xu Feiyun kepada KONTAN di Liuzhou, Senin malam (18/2).

Salah satu yang sudah pasti akan diubah adalah posisi setir. Jika mobil di China memiliki setir di sebelah kiri, maka untuk pasar Indonesia tentu akan dibuat mobil dengan setir di sebelah kanan.

Jika mobil buatan SGMW di China memiliki fasilitas penghangat ruang mobil, maka fitur ini belum tentu akan diterapkan di Indonesia yang beriklim tropis.

"Untuk perubahan dan penyesuaian itu, kami sangat terbuka dengan masukan dari pihak manapun. Di Jakarta kami juga melakukan test drive untuk mendapat masukan, kami terus melakukan riset," ujar Xu Feiyun.

Janji harga kompetitif

Lantas berapa harga mobil Tiongkok yang diproduksi di Cikarang tersebut? "Soal harga, saya belum bisa bicara sekarang ini karena memang belum dipastikan, karena kondisi pasar masoih berubah-ubah," ujar Xu.

Yang jelas, imbuh Xu, harganya akan kompetitif sehingga bisa menarik perhatian pasar. "Kami akan menawarkan mobil dengan fitur yang lumayan, tapi dengan harga yang bagus," ujarnya.

Sebagai gambaran saja, harga low MPV Wuling Hongguang di pasar China saat ini sekiitar RMB 60.800 - RMB 69.800 per unit.

Sementara harga Baojun 730 di pasar Tiongkok saat ini RMB 69.800 - RMB 89.800 per unit.

Pabrik mobil SGMW di Cikarang ditargetkan akan mulai berproduksi tahun depan.

Sekilas SGMW

SGMW Motor Indonesia merupakan perusahaan penanam modal asing (PMA) murni. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan tiga pihak.

Pertama, SAIC Motor Corporatioan yang mengganggam saham sekitar 50%, Perusahaan ini merupakan badan usaha milik pemerintah China.

Kedua, General Motor China, perusahaan asal Amerika Serikat yang memliki saham sebanyak 44%.

Ketiga, Liuzhou Wuling Motors yang merupakan perusahaan milik pemerintah Guangxi yang memiliki saham sekitar 6%.

Di pasar China, SGWM menjadi jawara di pasar MPV. Pangsa pasarnya (market share) di tahun 2015 mencapai 45,5% dan meningkat menjadi 46,8% di tahun 2015.

Saat ini, SGMW memproduksi lebih dari 2 juta unit mobil per tahunnya. Selain MPV, perusahaan ini juga memproduksi sedan, beragam van dan pikap (pickups)

"Kami merupakan produsen mobil pertama dan satu-satunya hingga saat ini yang telah berhasil memproduksi dan menjual 10 juta unit mobil," ujar Jason Ding, Marketing and Brand Director SGMW Motor Indonesia, di Liuzhou.

Mampukah jagoan otomotif dari negeri Tembok Besar ini memenangkan pasar Indonesia?

Sanggupkah SGMW yang mengadopsi sistem manufajturing General Motor global ini mematahkan dominasi mobil Jepang yang sudah sekian lama merajai pasar otomotif Indonesia? Waktu akan menjawabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×