Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin minat investor untuk menanamkan modal jangka panjang di Indonesia masih tinggi. Perkiraan BI, penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) akan meningkat tahun ini dibandingkan 2011.
“Perkembangan tahun lalu, Indonesia menerima FDI lebih dari US$ 18,7 miliar. Tahun 2010, FDI yang masuk US$ 14 miliar. Tahun ini mungkin bisa mencapai US$ 19,1 miliar-US$ 19,2 miliar,” hitung Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Kamis (12/1).
Bank sentral berharap peningkatan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade kian memperkuat minat investasi, khususnya yang bersifat jangka panjang.
Sementara itu, penanaman modal dalam bentuk portofolio tahun ini diperkirakan akan turun. Penyebabnya adalah situasi pasar keuangan global seperti Eropa yang belum stabil. Tahun lalu, tercatat portofolio yang masuk mencapai US$ 5,8 miliar.
“Kami perkirakan tahun ini portofolio yang masuk mencapai US$ 3,7 miliar. Kemungkinan selain faktor risiko akibat kondisi global, investor juga tidak terlalu berani masuk ke negara-negara yang peringkatnya belum AAA,” ujar Halim.
Sampai dengan kuartal pertama 2012, BI memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Indonesia tetap mencatatkan surplus. Sumbernya adalah neraca transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial.
Surplus neraca transaksi modal dan finansial berasal dari masih kuatnya aliran FDI ke perekonomian domestik. Di sisi transaksi berjalan diperkirakan surplus terjadi akibat masih baiknya kinerja ekspor Indonesia di tengah melemahnya perekonomian dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News