Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Kenaikan biaya produksi kemasan plastik membuat produsen plastik PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) menaikkan harga jual produknya. Tahun ini, rata-rata harga jual produk perusahaan naik sekitar 5%.
Hingga semester I-2013, penjualan Indopoly tercatat sebesar US$ 116,78 juta naik 3,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 112,86 juta. Selain kenaikan harga, pertumbuhan penjualan ini juga disumbang oleh kenaikan volume penjualan.
Meski penjualan masih tumbuh, namun pada semester I-2013, laba bersih Indopoly hanya mencapai US$ 3,29 juta turun 33,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 4,96 juta. Penurunan laba bersih ini di antaranya disebabkan pembengkakan beban produksi. Maklum saja, "Selama semester I-2013, biaya produksi meningkat, di antaranya akibat kenaikan harga bahan baku," ujar Fransisca Putri, Investor Relations Indopoly kemarin.
Fransisca mencontohkan, harga bahan baku jenis resin pada semester I-2013 naik sekitar 5% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Maklum saja, selama ini, sebagian besar bahan baku perusahaan berkode emiten IPOL ini masih diimpor dari beberapa negara seperti China, Singapura, dan Timur Tengah.
Kenaikan harga bahan baku ini, kata Fransisca, membuat belanja bahan baku IPOL di semester I-2013 naik 4% menjadi US$ 79,3 juta. Tak hanya itu, kenaikan beban produksi juga dipicu oleh naiknya upah buruh yang melonjak hingga 46% menjadi US$ 1,6 juta. "Pengeluaran untuk upah buruh melonjak paling tinggi karena kenaikan upah sejak awal tahun," katanya.
Meski begitu, perusahaan masih optimistis bisa mencapai target laba bersih tahun 2013 yang dipatok sebesar US$ 9 juta atau naik 25% ketimbang laba bersih 2012 yang sebesar US$ 7,2 juta. Untuk mencapai target ini, Fransisca bilang, Indopoly akan menggenjot penjualan produk baru yang memiliki margin tinggi, seperti Windows Envelope film dan ultra high barrier metalized film.
Menurut Fransisca, harga produk-produk tersebut relatif lebih mahal, sehingga perusahaan bisa meraup margin laba yang lebih tinggi. Pengembangan produk bermargin lebih tinggi ini ditopang oleh telah beroperasinya mesin-mesin yang memproduksi bioxially oriented polyester film (BOPET) pada tahun ini. Mesin BOPET mulai didatangkan pada akhir tahun lalu.
Dengan upaya ini, Indopoly berharap bisa meraup penjualan US$ 238,6 juta pada tahun ini. Angka ini tumbuh 5% ketimbang penjualan tahun 2012 sebesar US$ 227,2 juta. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News