Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) menggandeng salah satu anak usaha dari PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT. Proteindotama Cipta Pangan (PCP) dalam skema kerja sama patungan atau joint venture hingga berdirilah PT Tira Cipta Logistik (TCL).
Untuk diketahui, bidang usaha TCL ini berfokus pada penyediaan fasilitas pergudangan berpendingin (cold storage) dan pengelolaan logistik untuk produk-produk beku/dingin (cold-chains product) yang membutuhkan fasilitas tersebut.
Menunjukan keseriusan atas kerja sama yang terjalin, TGKA pada Selasa (26/09) melaksanakan Grand Opening dan Launching TCL dan PT Tira Cipta Transportasi (TCT) di kawasan gudang mereka yang berada di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Ini Strategi Tigaraksa Satria (TGKA) untuk Genjot Kinerja di Sisa Tahun 2023
Dalam membangun TCL, TGKA dan PCP membutuhkan modal sebesar Rp 600 Miliar, dengan komposisi pemegang saham, yaitu TGKA sebesar 60% dan PCP sebesar 40%.
Lianne Widjaja selaku Presiden Direktur TGKA mengatakan pembangunan gudang seluas 25.350 m² tersebut memakan waktu kurang lebih selama 10 bulan.
“Per-September ini sudah ada 2 customer yang masuk (ke TCL), yang pertama dari So Good Food (anak usaha Japfa) dan satu lagi dari Suri Nusantara Jaya untuk komoditi daging,” ungkap Lianne saat ditemui Kontan, Selasa (26/09).
Nantinya, produk-produk beku/dingin dari TCL akan didukung pendistribusiannya oleh TCT hingga sampai di tangan konsumen.
“Untuk transportasinya itu didukung oleh TCT. Jadi nanti mereka yang ke toko-toko, ke food service, dan hotel-hotel semua melalui TCT,” jelas Lianne.
Sedangkan mengenai fasilitas TCL, terdapat 17 chambers (customize-able temperature) dengan pallet position sebanyak 24.000 PP.
Gudang ini juga bisa menampung 10 container truck dock ditambah dengan 14 small truck dock, serta jumlah armada TCT yang diperkiraan mencapai 100 truk.
Saat ditanya mengenai alasan TGKA mengembangkan sayap bisnis mereka di sektor penjualan dan distribusi cold chain product.
Lianne mengatakan, perseroan melihat adanya peluang di industri cold chain yang masih terbuka lebar.
“Dan ini pemainnya belum terlalu banyak. Ekspansi untuk outlet coveragenya sama kalau bisa dibilang, jadi kami hanya menambah portofolio produknya saja, yang tadinya dry goods kita eksten ke cold chain produk,” ungkapnya.
Untuk memaksimalkan kinerja, TCL ungkapnya juga akan menggunakan 4 strategi bisnis.
Pertama adalah dengan memanfaatkan captive market (cold chain product yang didistribusikan TRS & Grup Japfa) untuk mempercepat pengembangan usaha, dan secara paralel juga menggarap potensi pelanggan lainnya.
Kedua adalah operasional akan difokuskan untuk menggarap potensi pasar dari pelanggan yang membutuhkan fasilitas cold storage di wilayah Jabodetabek.
Ketiga, menawarkan harga yang kompetitif dan layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus masing-masing pelanggan.
Dan yang terakhir adalah investasi pada infrastruktur IT dengan standar terbaik, agar bisa mendukung pelacakan real-time dan analisis prediktif atas produk-produk pelanggan, sehingga nantinya bisa menjadi salah satu penyedia fasilitas cold storage dan logistic terbesar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News