Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) membidik pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun pada 2023. Target tersebut meningkat 28,3% dibandingkan prognosa pendapatan tahun ini yang sebesar Rp 2,65 triliun.
Direktur Jembo Cable Company, Antonius Benady, menjelaskan, prospek bisnis di tahun depan sangat baik karena proyek-proyek yang sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 akan mulai berjalan lagi di tahun depan.
“Tentunya dengan kondisi yang mulai berangsur baik, (proyek yang tertunda) akan dilakukan lagi, kami cukup optimistis untuk tahun depan,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (20/12).
Baca Juga: Tak Cuma Ritel, Investor Kakap Sekelas Indolife Pensiontama Pun Nyangkut di Saham
Produsen kabel ini melihat potensi bisnis yang besar dari segmen pasar bebas di tahun depan. Antonius menjelaskan pasar bebas ialah pasar di luar segmen distributor, misalnya saja ke perusahaan kontraktor, PT PLN, dan lainnya.
Pihaknya juga optimistis bahwa pesanan kabel dari PLN juga akan meningkat lantaran perusahaan setrum pelat merah ini akan meningkatkan belanjanya di dalam negeri. PT PLN sendiri sudah mulai bermitra dengan Jembo Cable Company sejak tahun 1987.
Sampai dengan September 2022, porsi kontribusi pasar bebas sebesar 58% dari total pendapatan. Pada periode 9 bulan tahun ini, ada peningkatan penjualan dari pasar bebas hingga 85,41% yoy dari sebelumnya Rp 631,6 miliar menjadi Rp 1,71 triliun.
Ada sejumlah strategi yang dipersiapkan JECC untuk meraih segmen pasar bebas, salah satunya mendorong dan meningkatkan penjualan dan produk bermargin tinggi.
Baca Juga: Simak Target Kinerja Jembo Cable Company (JECC) di Tahun Depan
Antonius memberikan gambaran, produk bermarjin tinggi biasanya dijual kepada pemakai langsung. Salah satu pengguna produk bermarjin tinggi ini ialah perusahaan yang melakukan aktivitas pengeboran seperti PT Pertamina.
“Marjin tinggi ini karena ada pengakuan dan kehandalan produk itu. Secara proses juga cukup rumit, tidak semua pabrikan bisa melakukan,” terangnya.
Selain itu, ada sejumlah strategi bisnis lain yang juga disiapkan manajemen JECC untuk menangkap peluang bisnis di tahun depan, yakni mengendalikan biaya di semua departemen, fokus pada produksi dan kualitas produk, dan mencapai stabilitas keuangan.
JECC juga akan meningkatkan kerja sama dengan vendor, memperluas jaringan distribusi, serta memajukan kualitas dan kemampuan karyawan untuk meraih target. Melalui strategi ini, Antonius bilang, pihaknya menargetkan pendapatan di 2023 senilai Rp 3,4 triliun.
Sampai dengan akhir September 2022, JECC membukukan penjualan konsolidasi senilai Rp 1,98 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 56,91% dibandingkan tahun 2021 pada periode yang sama sebesar Rp 1,26 triliun.
Baca Juga: Memilih saham-saham dari indeks sektor perindustrian yang menarik
Adapun pencapaian sampai dengan akhir September sudah mencapai 74,92% dari budget penjualan tahun 2022 yang sebesar Rp 2,65 triliun.
Di periode 9 bulan tahun ini, JECC membukukan penjualan semua jenis kabel mengalami kenaikan. Penjualan kabel listrik tegangan rendah mengalami peningkatan 70,32% dari Rp 862,71 miliar menjadi Rp 1,46 triliun.
Untuk kabel listrik tegangan menengah terjadi peningkatan 50,6% dari sebelumnya Rp 128,13 miliar menjadi Rp 192,96 miliar.
Kemudian untuk kabel telekomunikasi mengalami peningkatan 19,58% dari Rp 234,39 miliar menjadi Rp 280,29 miliar. Dan untuk penjualan lain-lain mengalami peningkatan 8,9% dari Rp 40,35 miliar menjadi Rp 43,94 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News