Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) optimistis dapat meraih pertumbuhan kinerja yang lebih baik pada 2021. Di tahun ini pula Phapros berencana meluncurkan setidaknya 12 produk farmasi terbaru.
Corporate Secretary Phapros, Zahmilia Akbar, menyebut, permintaan terhadap produk farmasi di tahun ini kemungkinan masih sama dengan tahun 2020. Dalam hal ini, produk kesehatan yang terkait dengan penanganan dan pencegahan Covid-19 masih menjadi pilihan utama konsumen, misalnya multivitamin.
PEHA sendiri memiliki produk multivitamin dengan permintaan yang cukup tinggi selama masa pandemi Corona, yaitu Becefort. Selain itu, PEHA juga menjual produk multivitamin lainnya seperti Geriavita dan Merzafit.
Lantas, pihak PEHA optimistis sanggup meraih pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. “Target kami terkait pertumbuhan pendapatan dan laba berada di level dobel digit pada tahun ini,” kata Zahmilia, Rabu (31/3).
Baca Juga: Tren Pasar Masih Meningkat, PT Phapros Tbk (PEHA) Mengincar Pertumbuhan Multivitamin
Kendati tidak disebut secara rinci, Zahmilia bilang bahwa PEHA menargetkan untuk meluncurkan minimal 12 produk baru pada tahun ini, baik berupa produk yang berhubungan dengan Covid-19 maupun non Covid-19.
Perusahaan ini juga berusaha memanfaatkan jalur distribusi produk secara online melalui e-commerce maupun offline. “Pertumbuhan penjualan lewat jalur digital cukup baik sampai saat ini,” ujar dia.
Zahmilia belum bisa menjabarkan besaran capital expenditure (capex) atau dana belanja modal PEHA secara detail pada tahun ini.
Namun, ia mengindikasikan bahwa jumlah capex perusahaan di tahun ini tidak terlalu signifikan. Emiten ini hanya akan menggunakan belanja modalnya untuk kebutuhan persyaratan current Good Manufacturing Process (cGMP) atau proses pembuatan obat yang baik berdasarkan standar World Health Organization (WHO).
Baca Juga: Phapros (PEHA) bidik pertumbuhan double digit pada 2021
PEHA tidak akan jor-joran menyediakan capex mengingat di tahun 2017-2018 lalu perusahaan ini telah meningkatkan kapasitas produksinya secara signifikan. Sehingga dalam beberapa tahun ke depan, kapasitas produksi PEHA maupun anak usahanya dinilai masih mampu mencukupi kebutuhan pasar yang ada.
Hingga kuartal III-2020, penjualan bersih PEHA turun 11,57% (yoy) menjadi Rp 700,27 miliar. Adapun laba bersih PEHA turun 16,64% (yoy) menjadi Rp 50 miliar.
Selanjutnya: Saham-saham farmasi melesat karena euforia, investor perlu hati-hati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News