Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek cerah permintaan produk multivitamin di kala pandemi Covid-19 ini tak disia-siakan produsen obat dan farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA). Perusahaan plat merah ini menilai tren penjualan produk vitamin masih meningkat.
Hal ini memberi keyakinan kepada PEHA, sebab perusahaan memiliki portofolio produk multivitamin yang dipercaya cukup lengkap. Untuk multivitamin dengan kombinasi vitamin C dan E misalnya, PEHA memiliki produk Becefort.
Selain itu, terdapat pula produk-produk multivitamin lain seperti misalnya Geriavita dan Merzafit.
Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PEHA mengatakan pada periode Januari - Febuari 2021 berdasarkan datanya, tren penjualan multivitamin seperti Becefort, Geriavita dan Merzafit masih terus meningkat.
Baca Juga: Phapros (PEHA) gencar mengembangkan produk obat berbasis herbal
“Kami mencatat peningkatan penjualan produk vitamin tumbuh di atas 30% dibandingkan dengan tahun lalu. Termasuk kapasitas di anak perusahaan kami, PT Lucas Djaja,” jelasnya kepada KONTAN, Minggu (7/3).
Meski terus meningkat, manajemen mengklaim kapasitas produksi untuk produk vitamin masih sangat memadai dan mencukupi sebab PEHA telah menaikkan kapasitas produksi sejak tahun 2018. Sayangnya, ia belum menyebutkan berapa saat ini total produksi yang dimiliki.
Adapun, PEHA juga optimis bahwa produk multivitamin ini dapat menjadi tulang punggung dan berkontribusi terhadap total penjualannya. Namun ia juga belum menyebutkan berapa kisaran porsi penjualan produk vitamin terhadap keseluruhan penjualan.
Zahmilia menambahkan, tak hanya produk multivitamin saja namun juga produk-produk yang berhubungan dengan Covid-19 diantaranya multivitamin baik oral maupun injeksi serta beberapa produk kortikosteroid oral atau injeksi juga akan berkontribusi terhadap pendapatan PEHA.
Baca Juga: Phapros (PEHA) terus kembangkan produk fitofarmaka
Optimis dapat tumbuh dengan adanya produk multivitamin dan produk-produk unggulan lainnya PEHA pun menargetkan pertumbuhan tahun ini bisa double digit.
Sebagai informasi, dalam laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih PEHA tercatat menurun 11,57% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 791,93 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 700,27 miliar di Januari-September 2020.
Sementara, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PEHA juga ikut menyusut 16,64% yoy menjadi Rp 50,00 miliar di Januari-September 2020. Sebelumnya, laba bersih PEHA mencapai Rp 59,99 miliar pada periode sama tahun lalu.
Selanjutnya: Pengalaman Sekretaris Perusahaan Phapros menghadiri resepsi pernikahan saat pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News