Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Keinginan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero untuk kembali membuat ponsel tampaknya kian mulus. Pekan depan, perusahaan pelat merah ini akan bertemu dengan tim teknis dari Foxconn International Holding.
Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Tikno Sutisna menjelaskan, pihaknya dijadwalkan bertemu tim teknis Foxconn untuk membicarakan hal-hal teknis terkait investasi pemanufaktur produk Apple tersebut di tanah air.
"Bentuknya masih group discusssion. Intinya, apa yang ingin dibangun Foxconn itu sama dengan visi dan misi PT Inti. Karena kesamaan itulah, kami akan diajak berdiskusi minggu depan karena tim dari Foxcconn akan datang ke Indonesia," kata Tikno di Jakarta, Jumat (10/8).
Hingga saat ini, PT Inti Persero memang hanya diajak oleh Kementerian Perindustrian untuk bisa bekerjasama dengan Foxconn. Hal itu disebabkan, pihak Foxconn sendiri ingin merangkul pihak lokal untuk merakit produk yang ingin dipasarkan di Indonesia atau pasar lain.
Menurut Tikno, visi dan misi Inti dan Foxconn mirip yaitu ingin membangun ekosistem industri. Dalam konteks PT Inti, yaitu industri telekomunikasi dan elektronika yang relatif high-tech dan berbasis hardware.
"Kami memandang kalau kami ingin tumbuh, kami harus membangun (ekosistem industri itu), (sekarang) tiba-tiba ada orang luar mau datang, masa kami diam saja. Membangun ekosistem kan tidak bisa sendirian. Jadi, kami sangat tertarik," jelasnya.
Sekadar catatan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan Foxconn mulai berproduksi secara assembling (perakitan) pada Desember 2012. Dalam satu-dua bulan ini Foxconn konsentrasi dengan realisasi investasi pabrik assemmbling, yang akan beproduksi akhir tahun ini. Sementara pada Juli tahun depan, Foxconn meminta peresmian investasi tahap pertama.
"Minggu depan tim teknis Foxconn bakal datang ke Indonesia untuk menyelesaikan keperluan yang lebih detil terkait investasi ini," jelasnya.
Untuk mempercepat proses realisasi investasi tersebut, Hidayat menuturkan, pihaknya tengah bekerjasama melalui pembentukan tim, bersama Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Tim antar departemen ini akan menggelar regular meeting dengan tim teknis. Kami berharap Foxconn segera merakit produk pada Desember dan Juli (2013) sudah bisa mengeluarkan produknya ke pasar," jelasnya.
Sekadar informasi, investasi tahap pertama pembangunan pabrik Foxconn membutuhkan area seluas 50 hektare. Pabrik Foxconn itu akan diletakkan di sekitar Jakarta dan Banten. Sedangkan sisanya untuk tahap kedua dan ketiga masing-masing membutuhan area 200 hektare. Hidayat menambahkan, ketiga lokasi ini (tahap I-III) bisa berbeda provinsi, akan tetapi masih di berada di pulau Jawa.
Proyek Foxconn asal Taiwan tersebut memiliki nilai investasi mencapai 10 miliar dollar AS dalam jangka waktu 5-10 tahun. Rencananya, proyek akan dilakukan dalam tiga tahap. Proyek ini akan menyerap 300 ribu tenaga kerja dari semua level keahlian. Terutama untuk engineer, Foxconn membutuhkan 60 ribu orang. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News