kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Foxconn akan membangun pabrik di sekitar Jakarta


Jumat, 03 Agustus 2012 / 11:31 WIB
Foxconn akan membangun pabrik di sekitar Jakarta
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Selasa 6 Juli 2021, periksa sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, produsen komponen elektronik asal Taiwan, Foxconn Technology Group akan membangun pabrik pertamanya di lahan seluas 50 hektare (ha). Lokasi pabrik pertama itu kemungkinan berada di dekat Jakarta.

"Jadi urutannya, mereka membutuhkan 50 hektare lebih dulu kemudian 200 hektare, dan kemudian 200 hektare," sebut Hidayat, di Kantor Menko Perekonomian, Jumat (3/8).

Lokasi lahan tersebut bisa berada di tiga lokasi yang berbeda. Dan bisa pula di provinsi yang berbeda. Tetapi, kata dia, pabrik Foxconn tetap berada di Pulau Jawa.

Untuk lahan pabrik seluas 50 hektare, Hidayat menyebutkan, kemungkinannya akan di sekitar Jakarta. Lantaran, perusahaan asing ini membutuhkan lokasi pabrik yang dekat dengan bandar udara.

"Karena kebutuhan dalam waktu singkat itu angkutan udara, air cargo, untuk equipment. Jadi mungkin sekitar Jakarta-Banten," tambah dia.

Disebutkan pula, industri yang akan dikembangkan Foxconn bersifat padat karya. Artinya akan banyak tenaga kerja yang bakal diserap. "Dia butuh 1.000 engineer untuk yang (lahan seluas) 50 hektare. Plus pekerja yang non engineer. Jadi ini padat karya," tandasnya.

Kepala BKPM Muhammad Chatib Basri sebelumnya mengatakan, investasi yang dilakukan Foxconn menyerap satu juta tenaga kerja. "Itu pembicaraannya bisa sampai satu juta orang diserap," sebut Chatib, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Kebutuhan akan satu juta orang tersebut, menurut dia, disampaikan sendiri oleh Foxconn. Itu bukan hasil perhitungan BKPM. "Itu investornya yang bilang," kata Chatib.

Tenaga kerja yang diserap adalah tenaga kerja yang terdidik, mengingat usaha yang dilakukan oleh investor asal Taiwan ini sifatnya teknis. "Dimana yang educated unemployed itu (atau) penganggur yang terdidik itu bisa diserap karena kalau sektor ini kan relatif skill yang dibutuhkan," sambung dia. (Ester Meryana/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×