kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bila Skema BLU Batubara Tidak Matang, Tarif Listrik Bisa Melonjak


Rabu, 12 Januari 2022 / 11:45 WIB
Bila Skema BLU Batubara Tidak Matang, Tarif Listrik Bisa Melonjak
ILUSTRASI. PT PLN (Persero) melakukan sejumlah strategi untuk memastikan ketersediaan pasokan batu bara untuk kebutuhan operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Bila Skema BLU Batubara Tidak Matang, Tarif Listrik Bisa Melonjak.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

Jika sampai tersendat, PLN akan mengalami masalah arus kas yang berujung semakin beratnya PLN menanggung BPP listrik dan berpotensi terjadi penyesuaian tarif listrik. Meskipun dalam praktiknya, penyesuaian tarif tetap memerlukan persetujuan pemerintah. 

Abra juga turut mencermati, bagaimana masalah transparansi dan juga ketepatan pemungutan iuran ekspor. Ketika nanti iuran diterima oleh BLU seperti apa pengawasan di lapangan jangan sampai iuran BLU tidak cukup menutup tambahan biaya yang dikeluarkan PLN karena membeli DMO di harga pasar. 

"Kalau iuran tersebut tidak cukup untuk membayar subsidi selisih tersebut, siapa yang akan menanggung? Jika menggunakan mekanisme APBN tentu tidak bisa diberikan begitu saja karena mengikuti mekanisme anggaran yang harus ditetapkan sebelumnya. Jika hal ini belum clear tentu akan menjadi masalah bagi PLN di kemudian hari," ujar Abra. 

Baca Juga: Pemerintah Akan Bahas Usulan Skema BLU DMO Batubara untuk Kelistrikan

Di sisi lain, poin yang harus diperhatikan adalah pemerintah harus benar-benar menghitung potential loss dari royalti yang didapat negara ini lantaran harga pungutan royalti yang dihitung adalah harga ekspor setelah dikurangi nilai pungutan atau nilai iuran. 

Kemudian, dari sisi kesiapan regulasi dan mekanisme BLU, sistem pungutan ini harus secara jelas dipersiapkan pemerintah karena melibatkan banyak perusahaan batubara. "Jangan sampai menguntungkan segelintir perusahaan saja, tapi merugikan mayoritas perusahaan batubara yang skalanya menengah hingga kecil," ujarnya. 

Menurut Abra, skema BLU ini harus dipersiapkan dengan matang dan sangat sulit jika dilaksanakan dalam jangka pendek atau setahun ini. Pasalnya, skema ini memiliki konsekuensi jangka panjang karena harga batubara yang bersifat fluktuatif. 

Satu hal lain yang juga dipertanyakan Abra ialah, jika situasi harga komoditas berangsur normal dan menyentuh di bawah harga DMO, akan seperti mekanismenya karena menjadi tidak relevan untuk tetap memberikan iuran terhadap eksportir batubara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×