kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Bio Farma - Yayasan Gates teliti vaksin paru-paru


Selasa, 15 April 2014 / 18:10 WIB
Bio Farma - Yayasan Gates teliti vaksin paru-paru
ILUSTRASI. Unilever (UNVR) akan membayarkan dividen interim Rp 69 per saham dari tahun buku 2022.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation kembangkan penelitian bersama untuk vaksin pneumokokus.

Vaksin ini untuk memerangi penyakit yang menyerang paru-paru (pneumonia). Menurut Direktur Utama Bio Farma Iskandar, sebagai perusahaan yang memproduksi vaksin penelitian adalah hal penting.

Maka itu, sejak tiga tahun lalu sampai saat ini, perseroan bersama yayasan orang terkaya nomor wahid di dunia, Bill & Melinda Gates Foundation. Targetnya, penelitian ini bisa menghasilkan produksi vaksin yang bisa dikomersialisasikan hingga ke seluruh Indonesia.

"Dalam waktu empat tahun lagi, riset ini diharapkan bisa berhasil dan kami bisa membangun pabrik vaksin pneumokokus di sini," ujarnya di Hotel Borobudur, Selasa (15/4).

Namun, dia belum tahu berapa nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini. Tapi, rata-rata pembangunan pabrik vaksin itu menelan investasi senilai Rp 300 miliar-Rp 400 miliar.

"Kami senang kerjasama dengan pihak luar negeri karena ada transfer teknologi dan pengetahuan yang bisa diambil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×