kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.866   84,00   0,53%
  • IDX 7.155   -6,71   -0,09%
  • KOMPAS100 1.095   0,25   0,02%
  • LQ45 869   -2,59   -0,30%
  • ISSI 217   0,74   0,34%
  • IDX30 444   -2,27   -0,51%
  • IDXHIDIV20 536   -3,79   -0,70%
  • IDX80 126   0,03   0,03%
  • IDXV30 135   -0,70   -0,51%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,69%

Biogene pacu produksi benih padi hibrida


Senin, 16 November 2015 / 16:15 WIB
Biogene pacu produksi benih padi hibrida


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Biogene Plantation, sebuah perusahaan yang memproduksi benih padi hibrida asal Gresik, Jawa Timur menargetkan produksi benih padi hibrida tahun 2016 bisa mencapai 500 ton.

Dari jumlah tersebut, sekitar 400 ton berasal dari varietas Sembada B9 yang sudah berhasil dikembangkan sendiri dan 100 ton lainya dari varietas sembada 168 yang saat ini masih tahap uji coba. Tahun 2015 ini, produksi Biogene diprediksi sekitar 400 ton dari Sembada B9.

"Awalnya teknologi pengembangan varietas padi hibrida ini kita impor dari Tiongkok," ujar Direktur Marketing Biogene Plantation Nasikin kepada KONTAN, Senin (16/11).

Menurut Nasikin, Biogene menjual benih hibrida kepada petani dengan harga Rp 55.000 per kg. Harga tersebut sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Bila dibandingkan dengan harga benih padi biasa sebesar Rp 10.000 per kg - Rp 12.000 per kg, harga benih hibrida milik Biogene memang tergolong mahal.

Kendati begitu, Nasikin mengklaim, mahalnya harga benih hibrida sudah sesuai dengan kualitas yang dihasilkan.

Ia bilang, benih padi hibrida dapat ditanam sebanyak 15 kilogram (kg) dalam satu ha sawah dan dapat menghasilkan rata-rata 10,4 ton per ha sekali panen. Sementara benih biasa butuh sekitar 25 kg dalam satu ha dan hanya menghasilkan sekitar 6 ton hingga 7 ton per ha.

Dengan menggunakan benih hibrida, Nasikin bilang, petani sudah dapat untung yang cukup besar.

Terkait sistem pemasarannya, Biogene bekerjasama dengan para petani di daerah Gresik, Malang dan Ngawi. Biogne menjual benih padi hibrida kepada para petani, kemudian membina para petani dan mendorong produksi petani dengan sitem teknologi yang dimiliki Biogene.

Kemudian Biogene akan membeli kembali gabah dari petani yang sudah dibina untuk kembali dikembangkan menjadi benih hibrida lagi. Sebab menurut Nasikin, setiap benih hibrida harus tetap kembali diproses dari awal lagi kendati benih itu berasal dari tanaman padi hibrida.

Selain memproduksi benih padi hibrida, Biogene juga tengah mulai mengembangkan benih jagung hibirida dan sejumlah tanaman komoditas lainnya. Namun ia enggan membeberkan berapa produksi yang sudah ada karena menurutnya masih sangat kecil dan dalam tahap penelitian dan ujicoba. Ia berharap dalam waktu dekat, Biogene juga dapat menghasilkan benih jagung hibrida dalam jumlah yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×