Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding pertambangan BUMN, Mining Industry Indonesia (MIND ID) tinggal selangkah lagi menguasai 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). MIND ID dan para pemegang saham mayoritas INCO telah meneken perjanjian-perjanjian definitif divestasi saham pada Jum'at (19/6).
Chief Financial Officer INCO Bernardus Irmanto mengungkapkan, setelah perjanjian definitif ditandatangani, kini pengalihan 20% saham INCO kepada MIND ID tinggal menunggu transaksi pembayaran atas saham yang diakuisisi.
Baca Juga: Toba Bara (TOBA) ingin pertahankan kinerja positif di sisa 2020, berikut strateginya
"Yang jelas definitive agreement untuk pengambil alihan 20% saham, dan agreement lainnya sudah disepakati. Pengalihan (saham) terjadi setelah pembayaran," kata Bernardus saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (21/6).
Merujuk dari keterangan Vale dan MIND ID, harga 20% saham INCO yang didivestasi itu mengacu pada nilai kurs Rp 14.234 per dollar Amerika Serikat dan harga sama senilai Rp 2.780 per saham. Adapun, 20% saham divestasi itu berasal dari 14,9% saham Vale Canada Limited (VCL) dan dan 5,1% saham Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).
Untuk 14,9% saham itu, VCL akan mendapatkan dana tunai sebesar US$ 290 juta atau sekitar Rp 4,12 triliun. Sedangkan secara keseluruhan, MIND ID akan membayar Rp 5,52 triliun untuk menyerap 20% saham INCO.
Transaksi penjualan ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020. Setelah selesainya transaksi, kepemilikan saham INCO akan berubah menjadi VCL 44.3%, MIND ID 20%, SMM 15%, dan publik 20.7%.
Baca Juga: Tertunda tiga kali, perjanjian definitif divestasi Vale (INCO) akhirnya rampung
Dengan komposisi saham tersebut, Bernardus mengatakan bahwa VCL masih akan memegang kendali operasional perusahaan. Namun, bukan berarti MIND ID akan dibiarkan berpangku tangan.
"Tentu saja masukan dari MIND ID akan diperlukan, sebagai pemegang 20% saham MIND ID memiliki hak dan kewajiban untuk memastikan operasional dan strategi perusahaan bisa berjalan dengan baik," sebut Bernardus.