Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAMBI. Kota Palembang dan Kota Jambi bakal tersambung Jalan Tol Trans Sumatra pada akhir 2026 mendatang.
Saat ini, PT Hutama Karya sedang menggarap proyek tol yang menghubungkan ibu kota Provinsi Sumatra Selatan dan Jambi tersebut.
"Targetnya, (proyek To Palembang-Jambi selesai) akhir 2026 atau paling lambat awal 2027," kata Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro dalam Ekspedisi Tembus Jalan Tol Trans Sumatra Palembang-Jambi di Jambi, Sabtu (21/9).
Koentjoro mengungkapkan, Tol Palembang-Jambi sepanjang hampir 240 kilometer (km) sangat ditunggu-tunggu masyarakat.
Soalnya, kehadiran jalan bebas hambatan ini bisa memangkas waktu perjalanan dari Palembang ke Jambi. Dari sebelumnya 6-7 jam menjadi hanya 2-2,5 jam saja.
Tapi, "Butuh dukungan dari berbagai pihak. Pembebasan lahan juga butuh support dari masyarakat," ujarnya. Sehingga, pembangunan Tol Palembang-Jambi bisa berjalan baik.
Jalan Palembang-Jambi merupakan salah satu ruas terpadat di Jalan Lintas Timur Sumatra, dengan truk-truk ukuran besar lalu lalang. Kemunculan pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang menambah kepadatan lalu lintas Jalan Palembang-Jambi.
KONTAN yang melakukan perjalanan Palembang-Jambi pada Jumat (20/9) merasakan kepadatan lalu lintas. Bahkan, beberapa kali terjebak kemacetan yang cukup panjang, yang membuat waktu tempuh semakin lama.
Baca Juga: Lahan Baru Bebas 19%, Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1A Kelar Kuartal I 2026
Proyek Tol Palembang-Jambi terbagi menjadi dua bagian: Palembang-Betung dengan panjang 69 km dan Betung-Tempino-Jambi sepanjang 169 km.
Untuk Betung-Tempino-Jambi, konstruksi Seksi 3 atau Ruas Bayung Lencir-Tempino Tahap 3 dengan panjang 15,4 km sudah rampung.
Koentjoro mengatakan, Oktober nanti, Ruas Tol Bayung Lencir-Tempino tersebut bakal beroperasi fungsional.
"Pengoperasian ruas tol ini bisa menghemat waktu tempuh, dari semula 1,5 jam menjadi hanya 15 menit saja," ungkapnya.
Pembangunan Ruas Tol Bayung Lencir-Tempino Paket 3 menelan investasi sekitar 2,7 triliun.
Ariel Winfried, Site Engineering Manager Kerjasama Operasi (KSO) PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Brantas Abipraya, mengungkapkan, pengerjaannya memakan waktu 473 hari atau lebih cepat dari target selama 599 hari.
"Pembangunan bisa lebih cepat dengan menggunakan teknologi seperti BIM (building information modeling)," ungkap dia.
Pembangunan Ruas Tol Bayung Lencir-Tempino terdiri dari tiga paket. Paket I dengan panjang 7,6 km + 1 interchange. Paket 2 sepanjang 11 km. Paket 3 sepanjang 15,4 km.
Baca Juga: Jalan Tol Pertama di Provinsi Jambi Beroperasi Fungsional Oktober 2024
PT Hutama Karya juga sedang menggarap proyek Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 4 atau Ruas Tempino-Simpang Ness dengan panjang 19 km.
Investasinya sekitar Rp 3 triliun dan pembebasan lahan sudah rampung 99%. Targetnya, Ruas Tempino-Simpang Ness beroperasi pada kuartal ketiga 2025.
Berperan penting
Selain itu, Hutama Karya membangun Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1A Ruas Betung-Tungkal Jaya 1A yang membentang sepanjang 30,8 km, melewati Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin.
Betung-Tungkal Jaya 1A merupakan bagian dari Ruas Tol Betung-Tungkal Jaya dengan panjang 62 km.
Atina Choirul Nikmah, Site Operation Manager PT Hutama Karya Infrastruktur, menyebutkan, targetnya, konstruksi Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1A selesai pada kuartal pertama 2026.
"Untuk konstruksi jalan sepanjang 5 kilometer yang berada di Kabupaten Banyuasin, selesai akhir tahun ini," katanya di KM 0 Ruas Betung-Tungkal Jaya yang terletak di Banyuasin, Jumat (20/9).
Baca Juga: Asa Terus Menyatukan Sumatera Lewat Jalan Tol
Tol Palembang-Jambi, harapannya, bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah dan nasional, meningkatkan mobilitas barang dan jasa, menekan biaya logistik, dan mempermudah akses ke berbagai wilayah.
Hal ini kemudian bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
"Kami terus berupaya sebaik mungkin untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. Pembangunannya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatra dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” kata Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Menurut Kepala Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Sumatra Selatan Haris Jumadi, kehadiran Jalan Tol Trans Sumatra banyak membawa keuntungan bagi industri logistik, baik dari segi kecepatan maupun pengamanannya.
"Utamanya bagi teman-teman yang memprioritaskan lead time, itu pasti menggunakan jalan tol. Harapannya, bisa terhubung sepenuhnya sehingga distribusi barang kita bisa lancar, kompetisi semakin tinggi, sehingga harga ke masyarakat turut bisa turun," ungkap dia.
Denon Prawiraatmadja, Ketua Bidang Infrastruktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menambahkan, pemerintahan yang baru perlu melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatra. Tujuannya, untuk mendukung konektivitas antarkota dan provinsi di pulau ini.
"Tol Trans Sumatra sangat berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," sebutnya.
Seperti halnya Tol Trans Jawa, imbuh dia, pemerintah berhasil memberikan beberapa alternatif konektivitas selain udara dan keretaapi di Sumatra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News