kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BISI targetkan produksi benih jagung 20.000 ton


Jumat, 15 Juli 2016 / 15:45 WIB
BISI targetkan produksi benih jagung 20.000 ton


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

MOJOKERTO. PT Bisi International Tbk menargetkan produksi benih jagung tahun ini sebanyak 20.000 ton. Target produksi tersebut naik 25% dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 15.000 ton. 

Sampai saat ini, realiasi produksi benih Bisi sebesar 5.000 ton dan tetap optimis akhir tahun mencapai 20.000 ton.

Jemmy eka Putra, Presiden Direktur PT Bisi International tbk mengatakan, tahun ini, Bisi memiliki modal sebesar Rp 40 miliar untuk pengembangan usahanya. 

Modal tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 35 miliar. Modal ini berasal dari kas internal perusahaan. 

"Kami menjual benih jagung Hibrida Bisi dengan harga sekitar Rp 60.000 per kilogram (kg)," ujarnya, Jumat (15/7).

Penjualan benih Bisi sebagian besar diberikan kepada petani jagung lewat kerjasama kemitraan, dimana Bisi menjual benih jagung kepada petani binaan mereka dan memberikan pendampingan selama proses penanaman. 

Selanjutnya, petani binaan baru membayar harga benih tersebut setelah petani panen jagung. 

Jadi, kemitraan dilakukan dengan memberikan modal awal ini diharapkan terus berkembang dan memudahkan petani meningkatkan produksi jagung mereka.

Sejauh ini, PT Bisa sudah memiliki kerjasama dengan petani dengan luas lahan sebesar 30.000 ha, dimana luas lahan itu ditargetkan mencapai 100.000 ha pada tahun ini. 

Sekadar perbandingan, pada tahun lalu kerjasama Bisi dengan petani jagung baru mencapai 30.000 ha lahan. 

Rata-rata produksi benih jagung Bisi mencapai 7 ton hingga 9 ton per ha. Keunggulan benih Bisi juga lebih toleran terhadap penyakit dan ketahannya terhadap sama cukup tinggi.

Nah jagung petani ini langsung dibeli PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) yang merupakan induk usaha Bisi. 

Charoen sendiri membeli jagung petani itu sesuai dengan harga pasar dimana saat ini sebesar Rp 3.450 per kg. Sementara harga referensi Kementerian Pertanian (Kemtan) sebesar Rp 3.150 per kg. 

Jadi, bila harga jagung jatuh di bawah harga referensi Kemtan, maka Charoen harus membeli dengan harga referensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×