kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bisnis ban melaju makin kencang


Senin, 23 April 2018 / 11:15 WIB
Bisnis ban melaju makin kencang


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis ban di Indonesia masih tumbuh seiring meningkatnya penjualan kendaraan bermotor. Makin padatnya populasi kendaraan membuat produsen ban terus mengerek kapasitas produksi mereka.

Menurut Uthan A. Sadikin, Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), saat ini pasar ban domestik cukup bergantung pada kondisi penjualan mobil maupun sepeda motor. "Kalau penjualan mobil dan motor meningkat tentu penjualan ban juga ikut (terkerek) naik," kata dia  kepada KONTAN, Minggu (22/4).

Apalagi saat ini produksi ban baik motor maupun mobil mayoritas sudah diserap oleh pasar dalam negeri. "Misalnya  yang original equipment manufacturer (OEM) itu sudah banyak memakai ban produksi lokal," ungkap Uthan.

Agar bisa memenuhi pasar, MASA sempat merilis ban merek Corsa Platinum V Series untuk pasar OEM sepeda motor underbone dan matik. Hanya saja, Uthan tak merinci pabrikan motor mana yang memakai ban MASA tersebut.

Yang jelas produk ban motor ini ikut mendorong pendapatan 2017. Periode ini, pendapatan bersih PT Multistrada mencapai US$ 280 juta, naik 22% dibandingkan dengan 2016 sebesar US$ 229 juta. Sementara penjualan ban domestik MASA naik 15%, dari US$ 80 juta di 2016 menjadi US$ 92 juta di 2017.

Angin segar juga dirasakan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), meluncurkan produk ban truck and bus radial (TBR) guna menggenjot penjualan domestik. Perusahaan ini melihat, naiknya permintaan kendaraan komersial di Indonesia bisa menumbuhkan pasar ban nasional.

Gajah Tunggal sempat melakukan perubahan merek produk dari yang semula GT Radial menjadi Giti. "Untuk produk dan kualitas tidak ada perbedaan, hanya melakukan brand transitions," jelas Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk.

Strategi lain, Gajah Tunggal memperkenalkan dua produk ban light truck radial (LTR). GJTL juga berencana meningkatkan kapasitas produksi ban TBR dari semula 2.000 ban per hari, bakal naik menjadi 3.500 ban per hari.

Manajemen Gajah Tunggal ingin memanfaatkan lonjakan kapasitas produksi di pabriknya untuk mengisi permintaan ban di pasar domestik maupun mancanegara.

Mengintip materi paparan publik 12 Desember 2017, ban TBR berkontribusi 5% terhadap total penjualan GJTL sepanjang sembilan bulan 2017, yang mencapai Rp 10,81 triliun. Kontribusi penjualan ban TBR lebih baik dari karet sintetis 3% dan kain ban 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×