kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tahun 2017, penjualan ban Gajah Tunggal masih menggelinding


Minggu, 01 April 2018 / 21:29 WIB
Tahun 2017, penjualan ban Gajah Tunggal masih menggelinding
ILUSTRASI. Penjualan Ban Produksi PT Gajah Tunggal Tbk


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan PT Gajah Tunggal Tbk terus menggelinding pada 2017. Penjualan bersih tercatat sebesar Rp 14,14 triliun pada tahun 2017 atau meningkat 3,8% dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 13,63 triliun.

Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat di pasar domestik, di mana penjualan tumbuh sebesar 9,8% YoY.

"Kinerja domestik yang menguat ini mengimbangi kelemahan penjualan ekspor yang menurun sebesar 4,9% YoY," kata Catharina dalam keterangan pers,akhir pekan lalu.

Sementara itu marjin kotor emiten berkode saham GJTL menurun dari 23,4% pada 2016 menjadi 17,4% pada 2017. Hal ini dikarenakan meningkatnya biaya produksi, akibat dari harga bahan baku utama yang lebih tinggi.

"Meskipun harga karet alam menurun dari musim puncaknya menjelang akhir kuartal I-2017, dampak positif terhadap marjin kotor Perusahaan dialami pada kuartal IV-2017, dikarenakan jeda waktu seperti biasanya," tambahnya.

Kemudian, EBITDA GJTL menurun menjadi Rp 1,674 triliun 2017 atau menurun dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 2,284 triliun. GJTL juga mencatat laba bersih yang lebih rendah pada 2017 dibandingkan dengan 2016 karena adanya satu biaya yang dikeluarkan selama tahun tersebut.

Laba bersih pada 2017 tercatat sebesar Rp 45 miliar pada 2017 atau menurun dari periode tahun 2016 sebanyak Rp 626,6 miliar.

"Perusahaan mencatat kerugian pada penarikan produk karena penarikan produk secara sukarela (voluntary product recall) yang dilakukan pada Juli 2017,hal ini merupakan perpanjangan dari penarikan sukarela yang dimulai pada bulan September 2016," lanjutnya.

Tahun ini, Gajah Tunggal menargetkan penjualan perseroan bisa naik 5% sampai 10%. Tahun lalu, Gajah Tunggal juga mematok pertumbuhan di angka tersebut. Sementara untuk laba bersih, Gajah Tunggal belum mau banyak membeberkan.

"Kami tidak dapat memberikan petunjuk untuk laba bersih karena tergantung beberapa faktor, salah satunya nilai tukar mata uang US Dollar atau Rupiah," kata Catharina beberapa saat lalu kepada Kontan.co.id.

Hanya saja untuk mendapatkan kenaikan penjualan, Gajah Tunggal akan memperkuat jaringan distribusi.

Berdasarkan laporan paparan publik, Gajah Tunggal memiliki total 195 gerai ritel ban dengan rincian 135 gerai menggunakan flagship Tirezone dan 60 gerai menggunakan flaghsip Tirexpress. Lebih dari setengahnya terletak di wilayah Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×