kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maraknya ban impor masih jadi hambatan penjualan produsen ban


Senin, 02 April 2018 / 11:55 WIB
Maraknya ban impor masih jadi hambatan penjualan produsen ban
ILUSTRASI. Ban Mobil Achilles Produksi PT Multistrada Arah Sarana Tbk


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen ban dalam negeri tak berani mematok target penjualan terlalu tinggi di tahun ini. Maraknya ban impor, di tengah biaya produksi yang melonjak menjadi tantangan bagi produsen.

Apalagi setelah terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.06 tahun 2018 tentang perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77 tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Ban.

Uthan A. Sadikin, Direktur Pemasaran PT Multistrada Arah Sarana Tbk menjelaskan, masuknya ban-ban impor secara berlebihan sudah terasa di daerah-daerah utamanya di luar Jakarta.

Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terlalu mudah semakin memperparah keadaan. "Penggunaan SNI diragukan dan saya sudah lapor ke Kementerian Perindustrian tentang ini," kata Uthan kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Di tengah serbuan ban impor itu, emiten berkode saham MASA di Bursa Efek Indoensia (BEI) ini akan terus melebarkan jaringan distribusi ritelnya. Seperti diketahui, tahun lalu Multistrada sudah mengakuisisi saham PT Penta Artha Impressi (PT PAI).

Selain itu, untuk mengenjot penjualan Multistrada akan terus menggandeng kemitraan dengan dua distributor besar seperti Planet Ban dan Proban. Peningkatan penjualan lewat perdagangan elektronik juga dilakukan Multistrada.

Sementara, Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, tahun ini perusahaannya menargetkan peningkatan penjualan sekitar 5% sampai 10%. Target pertumbuhan ini tidak berbeda dari tahun lalu.

Penjualan bersih dari emiten berkode saham GJTL di BEI ini tercatat sebesar Rp 14,14 triliun tahun lalu, jumlah ini meningkat 3,8% dari tahun sebelumnya Rp 13,63 triliun. Pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat di pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×