kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.850   57,00   0,34%
  • IDX 6.665   51,08   0,77%
  • KOMPAS100 962   9,64   1,01%
  • LQ45 749   7,30   0,98%
  • ISSI 212   1,35   0,64%
  • IDX30 389   3,65   0,95%
  • IDXHIDIV20 468   3,39   0,73%
  • IDX80 109   1,15   1,07%
  • IDXV30 115   1,36   1,20%
  • IDXQ30 128   1,01   0,79%

Bisnis bengkel perawatan kendaraan masih terawat


Selasa, 29 Mei 2018 / 20:34 WIB
Bisnis bengkel perawatan kendaraan masih terawat
ILUSTRASI. Suasana di Bengkel Motor Wahana Makmur Sejati


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada anggapan bahwa bengkel motor resmi mencoba mengeruk pendapatan dari penjualan spare part. Wajar jika pelanggan selalu disarankan mengganti spare part. Oleh sebab itu, sering terdengar selentingan lebih baik ke bengkel umum. Namun, tiga agen pemegang merek (APM) membantah hal tersebut, lantaran masih jumlah bengkel resmi terus bertambah dan ramai dikunjungi.

Salah satunya adalah bengkel Suzuki 2 Wheels. Riecky Patrayuda, Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyebutkan bahwa anggapan negatif tersebut tidak benar. Walau begitu, ia melihat kecenderungan awal pelanggan memilih untuk melakukan servis di luar. Sayangnya untuk alasan memilih melakukan di bengkel luar daripada di bengkel resmi belum ditanyakan.

“Kami biasanya melakukan survei terkait itu, tetapi untuk motor belum kami tanyakan. Setelah Lebaran kami baru akan survei terkait hal tersebut,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Senin (28/5).

Bengkel resmi milik Suzuki sendiri rata-rata per harinya melayani servis 24–36 unit. “Sebenarnya kapasitas tiap bengkel beda-beda, rata-rata bengkel motor memiliki empat stol, jadi untuk bengkel yang memiliki empat stol rata-rata per hari sekitar 24 unit untuk di sekitar Jabodetabek,” terangnya.

Momen jelang Lebaran turut memanaskan bengkel resmi juga. Riecky menyebutkan menjelang Lebaran, pengunjung ke bengkel meningkat pesat untuk motor, mencapai 40%. Walaupun begitu, sampai akhir tahun nanti ia khawatir kunjungan ke bengkel resmi tidak terlalu ramai lantaran semakin baiknya infrastruktur.

PT SIS juga akan terus upayakan peningkatan pengunjung ke bengkel resmi melalui edukasi yang dilakukan sales saat penjualan. Setiap bulan, SIS juga terus melakukan ekspansi bengkel motor. Bulan ini mereka sudah menambah tiga bengkel baru. “Bulan ini, kami sudah tambah tiga bengkel baru. Ada dua di Jawa Timur dan satu di Sumatera Utara. Jadi setiap bulan pasti ada penambahan sekitar tiga atau empat bengkel,” ujarnya.

Saat ini, bengkel resmi Suzuki tersebar di 438 di seluruh Indonesia dengan 68 yang berada di wilayah Jabodetabek. Ia menyatakan bahwa penjualan motor memang berpengaruh terhadap bengkel resmi. Sedangkan untuk yang kembali ke bengkel resmi cenderung untuk pekerjaan kelas berat-menengah.

“Motor itu teknologinya lebih simpel, jadi untuk pekerjaan kelas berat menengah baru ke bengkel resmi. Kalau untuk pembersihan injektor, atau ganti saringan itu sudah banyak beredar video melalui Youtube, jadi bisa belajar sendiri,” ujarnya.

Begitu pula dengan Honda. Edi Setiawan, Chief Marketing Officer PT Wahana Makmur Sejati menyatakan per harinya mereka mampu mencatatkan pengunjung sebanyak 100.000 untuk keseluruhan bengkel yang berada di Jakarta dan Tangerang. AHAS sendiri memiliki 354 bengkel AHAS untuk kawasan tersebut.

Ia menilai bahwa bengkel resmi mengetahui seluk beluk motor, hal tersebut berkaitan dengan yang membuat motor. Karenanya, ia juga menilai tren peralihan pengunjung ke bengkel umum tidak benar. Selain itu, Edi bilang kinerja bengkel terbesar dipengaruhi dari berapa unit motor yang berhasil dijual.

Pengunjung yang ramai melakukan servis di AHAS tak melepaskan mereka pula dari target. Untuk target dari bengkel resmi dilihat dari penjualan motor sendiri. Sedangkan dari sisi mekanik, AHAS mengharapkan setiap mekanik per harinya dapat menangani enam hingga tujuh motor.

Juga untuk melayani pelanggan dengan baik AHAS juga terus berupaya mendapatkan mekanik yang berkualitas. Karenanya, mereka berupaya dengan memberikan upah di atas UMR. “Jasa susah didapat, kalau kita memberi gaji di bawah UMR susah mendapatkan orang yang berkualitas,” tuturnya pekan lalu.

Sedangkan dari APM Yahama, M.Abidin, General Manager After Sales & Motorsport juga menolak anggapan tren tersebut. Walau begitu, ia mengakui berdasarkan data internal, pengunjung datang saat motor dalam kondisi parah. Namun, menurutnya masih banyak juga yang datang ke bengkel resmi.

“Bagi yang paham pentingnya perawatan rutin, mereka pasti datang ke bengkel resmi,” ujarnya.

Mereka juga terus upayakan strategi untuk menarik pelanggan melakukan servis di bengkel resmi yaitu dengan mengingatkan pelanggannya. “Kami punya data pelanggan, jadi kami bisa ingatkan pelanggan untuk melakukan servis,” tuturnya. Lanjutnya, mereka juga berupaya untuk menjemput bola dengan menyediakan layanan SKY (Service Kunjung Yamaha) serta layanan panggilan. Hal tersebut lantaran pelanggan dinilai terlalu sibuk untuk pergi ke bengkel.

Untuk jumlah bengkel resmi Yahama, ia menolak untuk menjawab dan untuk rencana ekspansi di tahun ini, Abidin mengungkapkan pasti ada karena merupakan kewajiban untuk menyediakan layanan purna jual yang berkualitas tanpa menyebutkan datanya.

Namun, mereka menyetujui bahwa faktor utama peningkatan kinerja bengkel resmi tergantung dari penjualan unit motor yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×