kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Bisnis Bintraco Dharma (CARS) Terdampak Penurunan Daya Beli


Rabu, 24 September 2025 / 15:47 WIB
Bisnis Bintraco Dharma (CARS) Terdampak Penurunan Daya Beli
ILUSTRASI. Kinerja emiten otomotif, PT Bintraco Dharma Tbk (CARS) turun selama tahun berjalan 2025.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten otomotif, PT Bintraco Dharma Tbk (CARS) turun selama tahun berjalan 2025. Kondisi ini menyusul melesunya industri otmotif nasional sejak awal tahun. 

Investor Relations & Corporate Communications Bintraco Dharma Yosef mengatakan, penurunan bisnis perseroan hingga paruh pertama lalu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penurunan daya beli, kebijakan efisiensi, serta penerapan opsen daerah. 

“Hal ini sedikit anyak menurunkan permintaan pelanggan baik dari retail maupun fleet,” ungkap Yosef, kepada Kontan.co.id, Selasa (23/9/2025).

Meskipun daya beli masyarakat melemah, prinsipal mencatat pangsa pasar nasional 33% per Juni 2025. Sementara Bintraco mampu mempertahankan pangsa pasar regional sebesar 31,5%. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Turun, Industri Komponen Otomotif Ikut Tertekan

Di sisi lain, lesunya sektor otomotif nasioal turut memperngaruhi kinerja Bintraco. Hingga akhir Juni lalu, pendapatan CARS terpantau menyusut 20,37% menjadi Rp 2,31 triliun, dibandingkan pendapatan pada posisi yang sama tahun lalu, senilai Rp 3,01 triliun. 

Kondisi penurunan daya beli, kebijakan efisiensi dan opsen daerah memang berdampak terhadap permintaan konsumen saat ini. Namun, CRAS akan tetap mencermati perkembangan kondisi ke depan, dengan harapan akan ada pemulihan di paruh kedua. 

Sebagai upaya untuk mempertahankan kelanjutan bisnisnya, CARS akan memperkuat penetrasi di segmen MPV atau SUV yang lebih resilient dan menyesuaikan portofolio dengan kebijakan regional. 

“Kami juga disiplin dalam efisiensi biaya sehingga kinerja keuangan Perseroan dapat tetap terjaga hingga akhir tahun,” kata Yosef. 

Yosef belum bisa buka-bukaan terkait target kinerja keuangan hingga akhir tahun. Yosef bilang, dalam waktu dekat, CARS akan melakukan penyesuaian atas target yang ditetapkan di awal tahun. 

“Harapan kami, kinerja setidaknya dapat dipertahankan di tengah tantangan masih ada hingga sisa akhir tahun 2025 ini,” sebutnya. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tembus 6.341 Unit pada Agustus 2025, BYD M6 Kuasai Pasar

CARS menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 53 miliar di tahun 2025. Hingga Juni lalu, perseroan sudah menyerap capex sebesar 10 miliar, yang digunakan untuk pengadaan kendaraan, peremajaan dan relokasi dealer serta investasi sistem IT. 

Dari sisi bottom line, CARS tercatat membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepda pemilik entitas induk sebesar Rp 72,71 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan laba bersih di semester I-2024 sebesar Rp 77,39 miliar. 

Selanjutnya: Bisnis Melejit, Agen BRILink Ini Bisa Cairkan Pinang Dana Talangan Hingga Rp125 Juta

Menarik Dibaca: Inilah Waktu Terbaik Jalan Kaki untuk Stabilkan Tekanan Darah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×