kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Biodiesel (FAME) Memiliki Prospek yang Cerah


Rabu, 17 Januari 2024 / 07:00 WIB
Bisnis Biodiesel (FAME) Memiliki Prospek yang Cerah
ILUSTRASI. Bisnis biodiesel atau fatty acid methyl ester (FAME) memiliki prospek menarik bagi perusahaan sawit.. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis biodiesel atau fatty acid methyl ester (FAME) memiliki prospek menarik bagi perusahaan sawit. Emiten milik carzy rich Kalimantan milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) meraih kontrak Rp 1,65 triliun dari PT Pertamina Patra Niaga.

Diberitakan KONTAN sebelumnya, industri minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) tengah menjadi sorotan lantaran digadang-gadang menjadi energi baru terbarukan pengganti minyak bumi. Hal itulah yang kini menjadi fokus bisnis dari PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).

Dengan fokus di bidang pengolahan FAME, pangsa pasar JARR untuk biodiesel adalah PT Pertamina Patra Niaga, PT Exxon Mobil Lubricant Indonesia, PT AKRA Korporindo Tbk. Pangsa pasar JARR yang utama adalah untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, yaitu B100 ke PT Pertamina Patra Niaga. JARR menargetkan penjualan untuk produk FAME mencapai sekitar 318.000 Kilo Liter di tahun ini.

Baca Juga: Jhonlin Agro Raya (JARR) Pasok Biodiesel untuk Anak Usaha Pertamina

Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan mengatakan, total rencana pengadaan Biodiesel tahun ini adalah sekitar 13 juta Kilo Liter.

"Artinya sekitar 22% produk sawit Indonesia, terlihat dari volumenya dianggap bahwa bisnis biodiesel mempunyai prospek, karena kebutuhan energi terus meningkat," kata Paulus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/1).

Aprobi memproyeksikan bisnis FAME akan menarik bagi perusahaan sawit. Terlebih, kampanye untuk menggunakan energi baru terbarukan makin gencar.

Sementara itu, emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) melirik bisnis FAME. Head of Investor Relation Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri menuturkan, penggunaan biodiesel yang lebih besar akan memberikan dampak positif terhadap industri kelapa sawit di mana dapat meningkatkan permintaan kelapa sawit di dalam negeri serta dapat mengurangi ketergantungan ekspor karena penjualan kelapa sawit nasional ke pabrik biodiesel lokal akan meningkat. 

 

"Di samping itu, penggunaan minyak kelapa sawit untuk bahan baku biodiesel juga memiliki dampak yang penting dalam menurunkan impor solar, sehingga pemerintah dapat menghemat cadangan devisa," ungkap Stefanus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/1).

Ia menambahkan, dengan adanya kenaikan permintaan CPO untuk bahan baku biodiesel, hal ini dapat menjadi katalis positif untuk harga CPO yang secara tidak langsung mendukung terhadap kinerja Perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×