kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Digital Bakal Dorong Kinerja Prodia (PRDA) di Sisa Tahun 2022


Minggu, 27 November 2022 / 20:45 WIB
Bisnis Digital Bakal Dorong Kinerja Prodia (PRDA) di Sisa Tahun 2022
Bisnis Digital Bakal Dorong Kinerja Prodia (PRDA) di Sisa Tahun 2022


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memproyeksikan kontribusi dari lini bisnis digital (mobile apps) dan home service akan mendorong bisnis perseroan di sisa tahun ini.

Hal itu salah satunya didorong oleh pengembangan platfortm digital yang dijalankan perseroan selama 2022.  

Direktur Business & Marketing Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati memaparkan, Prodia mendirikan entitas baru sebagai anak perusahaan, yaitu PT Prodia Digital Indonesia (PRDI).

PRDI dikembangkan secara komprehensif untuk memberikan solusi kesehatan yang telah dipersonalisasi dengan kondisi dan karakteristik pelanggan atau user.

Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Hadirkan Layanan laboratorium di Alia Hospital

“Tentunya dalam pengembangan platform ini, PRDI akan terus berinovasi bersama dengan PRDA untuk mengoptimalkan PRDI sebagai pelengkap ekosistem digital kesehatan bagi masyarakat,” ujar Indriyanti, kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 

Sebagai catatan, Prodia Digital Indonesia dibentuk dengan modal dasar sebesar Rp 1 triliun. Modal dasar ini terbagi dalam 1 juta saham. Sementara modal ditempatkan dan disetor penuh Prodia Digital sebanyak 300.000 saham. Keseluruhan nilai nominalnya sebesar Rp 300 miliar. 

Indriyanti tidak menyampaikan lebih detail berapa target kontribusi dari bisnis digital pada tahun ini. Namun demikian, pihaknya punya harapan dengan adanya PRDI dapat membantu masyarakat untuk mencapai tujuan kesehatan dan wellness pelanggan sesuai dengan profil pelanggan. 

“Tentunya, PRDI didirikan agar Prodia dapat fokus memberikan layanan kesehatan yang berbasis digital untuk masyarakat. Kami menggunakan sumber daya dan kapabilitas yang kami miliki untuk melengkapi layanan kami,” tuturnya.

Adapun, ekosistem kesehatan ini nantinya akan menawarkan ragam layanan, seperti pemeriksaan tes atau panel kesehatan yang lebih komprehensif, layanan vaksinasi, konsultasi kesehatan, health shop, personalized plan bagi pelanggan, dan juga info seputar Acara Kesehatan dan Daily Challenges. 

Baca Juga: Prodia (PRDA) Menyetor Modal Rp 297 Miliar Untuk Mendirikan Anak Usaha Prodia Digital

Di samping pengembangan platform digital, Prodia juga telah memperkenalkan 17 tes laboratorium baru yang lebih fokus kepada pemeriksaan yang bersifat preventif, prediktif dan personal. 

Prodia juga berupaya mengoptimalkan operasional cabang untuk melayani pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan laboratorium yang lengkap dan berkualitas.

“Kami masih mentargetkan pembukaan satu cabang baru di akhir tahun ini untuk mendukung kinerja Perseroan ke depannya,” papar Indriyanti. 

Untuk diketahui, hingga akhir kuartal III-2022, Prodia sudah memiliki 265 outlets termasuk 152 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×