kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis elpiji 12 kg, Pertamina rugi Rp 6 triliun


Rabu, 04 Desember 2013 / 15:49 WIB
Bisnis elpiji 12 kg, Pertamina rugi Rp 6 triliun
ILUSTRASI. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) .


Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Manajemen PT Pertamina berharap masyarakat bisa mengerti kebijakan mengenai pembebanan biaya distribusi gas elpiji 12 kilogram (kg) kepada konsumen. Pasalnya Pertamina terus mengalami kerugian dari bisnis elpiji 12 kg ini.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya menuturkan saat ini Pertamina merugi Rp 6 triliun dari bisnis gas elpiji 12 kg. "Pertamina rugi, karena harga asli per kilonya Rp 10.000 lebih, namun sama Pertamina disubsidi Rp 5.100 per kilo," tuturnya Rabu (4/12). 

Jadi, meski sudah membebankan biaya distribusi kepada konsumen pengguna elpiji 12 kg, Pertamina mengaku tetap merugi. Pasalnya biaya distribusi tersebut hanya sebagian kecil dari Rp 6 triliun itu.

“Dengan membebankan biaya distribusi ke konsumen, Pertamina masih tetap rugi, ya kira-kira hanya mengurangi kerugian Rp 30 miliar saja. Masih kecil itu, kita ruginya 6 triliun," katanya.

Setiap tahunnya Pertamina harus menyediakan rata-rata 900 ribu ton gas untuk elpiji 12 kg untuk seluruh wilayah Indonesia.

Seperti diketahui bahwa sejak 1 Desember 2013 kemarin, Pertamina membebankan biaya pendistribusian gas elpiji 12 kilogram (kg) kepada konsumen. Di mana Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp 3.600 - Rp 7.200 untuk tabung 12 kg  atau Rp 300 - Rp 600 per kilogram. Itu artinya harga gas elpiji 12 kg naik menjadi Rp 88.600-Rp 92.200 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×