kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis Hotel Dinilai Semakin Prospektif di Tahun 2022, Ini Faktor Pendorongnya


Senin, 05 September 2022 / 09:21 WIB
Bisnis Hotel Dinilai Semakin Prospektif di Tahun 2022, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Hotel yang dikembangkan PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SIWD)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat properti menilai bisnis hotel tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Sejumlah isu positif menopang bisnis hotel pada tahun ini, salah satunya seiring pemulihan bisnis pariwisata.

Pengamat bisnis properti, Panangian Simanungkalit mengatakan, ada dua pendorong bisnis hotel mulai prospektif tahun ini. Pertama, adanya pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung pada 2022 dengan target PDB berkisar 5-5%.

Kedua, sejalan dengan mulai melandainya Covid-19 sehingga pemulihan bisnis pariwisata akan semakin masif pada semester kedua tahun ini,” kata Panangian baru-baru ini.

Terkait pandemi Covid-19, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 61.011.471 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 99.437 jiwa pada Minggu (4/9) hingga pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Imbas BBM Naik, Penjualan Properti Bakal Terkoreksi Melemahnya Daya Beli Masyarakat

Adapun mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua pada Minggu (4/9) bertambah 22.894 jiwa, sehingga total menjadi 171.087.767 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan.

Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 203.417.526 jiwa atau bertambah 20.322 pada Minggu.

Prospektifnya bisnis hotel, lanjutnya, selaras dengan pendapatan pengembang properti dari bisnis hotel dan restoran yang naik 9% dari Rp 11,87 triliun menjadi Rp 12,93 triliun pada semester pertama 2022 dibandingkan periode yang sama 2021. Data itu dirangkum dari laporan keuangan 43 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 2 September 2022.

Salah satu yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari bisnis hotel adalah  PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID). Perusahaan ini mengantongi pendapatan hotel Rp 44,04 miliar paruh pertama tahun ini atau melonjak 138% secara tahunan.

Peningkatan pendapatan para pengembang properti ditopang oleh beragam kegiatan yang dilaksanakan di hotel, maupun dari tingkat kunjungan tamu yang menginap.

Dari sisi tamu yang menginap seiring dengan mobilitas wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan,

Baca Juga: Pendapatan Recurring Income Saraswanti (SWID) Melonjak 138% di Semester I 2022

Dari Januari hingga Juni 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 743,21 ribu kunjungan, naik 929,66% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.

Di sisi lain, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Juni 2022 mencapai 50,28%, naik 11,73 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Juni 2022 juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,43 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×