Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Walaupun penjualan mobil diprediksi stagnan, bisnis karoseri diperkirakan masih bisa tumbuh. Pelaku bisnis ini melihat peluang kenaikan permintaan karoseri untuk kendaraan niaga, khususnya karoseri untuk truk untuk kebutuhan konstruksi.
Peluang kenaikan penjualan karoseri tak hanya dari dalam negeri saja. Industri ini mengintip peluang juga di di pasar ekspor. "Kami memproyeksikan tahun ini bisa tumbuh 10%-15%," kata T.Yosef Subagio, Sekretaris Jenderal Asosiasi Karoseri Indonesia, Kamis (8/1).
Optimisme pertumbuhan industri karoseri makin tampak ketika melihat perencanaan pemerintah yang ingin meningkatkan pembangunan di daerah. Jika program ini terwujud, ada harapan permintaan karoseri truk konstruksi akan melejit.
Walaupun tak punya data soal pesanan karoseri, namun Subagio bilang, pesanan karoseri terkait erat dengan penjualan kendaraan niaga. Jika data penjualan kendaraan niaga naik, maka ada harapan penjualan karoseri dalam negeri juga naik.
Ambil contoh, sampai November tahun 2014, penjualan truk dan bus medium naik 19,32% menjadi 15.600 unit. Subagio bilang, pertumbuhan penjualan kendaraan niaga ini menandakan industri karoseri juga tumbuh. "Jika penjualan truk dan bus tumbuh, kami juga tumbuh," jelas Subagio.
Selain pesanan karoseri baru, industri karoseri mendapatkan pesanan untuk pergantian karoseri dari kendaraan niaga yang sudah beroperasi. Subagio bilang, periode pergantian karoseri biasanya dilakukan dalam rentang waktu lima tahun.
Untuk melayani permintaan karoseri ini, di Indonesia ada sekitar 500 perusahaan karoseri, mulai dari skala kecil hingga besar. Adapun tantangan dari bisnis karoseri ini adalah, pasokan bahan baku yang masih impor. Subagio bilang, hampir 60% bahan baku karoseri mengandalkan pasokan produk impor.
Proyeksi kenaikan penjualan karoseri juga datang dari pasar ekspor. Apalagi, peluang pasar ekspor cukup besar, karena saat ini ekspor baru berkontribusi 5% dari pesanan karoseri keseluruhan. "Tujuan ekspor saat ini adalah Afrika," ungkap Subagio.
Salah satu peluang ekspor karoseri itu adalah, berlakunya perdagangan bebas Asean atau masyarakat ekonomi Asean (MEA) 2015. "Saat ini kami masih melakukan pembicaraan ekspornya," tambah Subagio.
Karoseri truk konstruksi
Berbeda dengan tahun-tahun terdahulu, pesanan karoseri tahun ini diperkirakan lebih banyak untuk kendaraan pendukung konstruksi seperti truk mixer. Adapun tahun-tahun sebelumnya, permintaan karoseri terbanyak berasal dari sektor pertambangan.
Semula, perusahaan membidik segmen karoseri untuk pertambangan. Namun, tahun ini perusahaan mengalihkan fokus bisnis ke produksi karoseri untuk konstruksi, salah satunya truk mixer. "Permintaan karoseri truk mixer tahun ini bisa naik 1,5 kali dari tahun 2014," terang Direktur PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia, Agus Toha Nurtiara.
Agus menambahkan, permintaan karoseri untuk truk pertambangan diproyeksikan akan turun jika bisnis pertambangan masih melemah. Perlu diketahui, Kyokuto Indomobil adalah perusahaan hasil kerja sama Indomobil dengan perusahaan perlengkapan truk asal Jepang yaitu Kyokuto Kaihatsu Kogyo Co. Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News