Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Senada dengan suara pelaku industri properti, para penjual bahan bangunan juga murung menyambut bulan Ramadan. Mereka juga memprediksi, penjualan menjelang Lebaran justru melorot. Hanya, para penjual bahan bangunan lebih beralasan, aktivitas pengerjaan proyek properti banyak yang terhenti ditinggal para pekerja mudik ke kampung halaman.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. menyatakan, penurunan penjualan ritel kala Ramadan adalah fenomena berulang saban tahun. "Penjualan ritel biasanya berada dalam tren penurunan sekitar 2%-3% selama bulan puasa dan Lebaran," terang Idrus H. Widjajakusuma, Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana, kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Idrus memberikan gambaran, penjualan selama Ramadan tahun lalu, yang kebetulan jatuh di kuartal III. Perusahaan pemilik gerai ritel Mitra 10 dan Atria ini ini hanya mengantongi penjualan ritel Rp 402,12 miliar. Nilai ini setara dengan 26% dari total penjualan di kuartal III-2013 yang sebesar Rp 1,55 triliun. Sisanya dari penjualan distribusi.
Jika disandingkan dengan penjualan sepanjang 2013 yang sebesar Rp 6,44 triliun, pendapatan kuartal III hanya berkontribusi 24,09%. Dengan kata lain, meski bertepatan dengan momen Ramadan, total penjualan perusahaan berkode CSAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tak jauh berbeda dengan capaian di tiga kuartal lain.
Untuk Ramadan tahun ini yang juga jatuh di kuartal III, Catur Sentosa memperkirakan porsi penjualan tak jauh berbeda. Perusahaan ini menaksir total penjualan kuartal III berkontribusi 23,03% terhadap total target penjualan 2014. Target penjualan kuartal III adalah Rp 1,84 triliun sedangkan target penjualan 2014 adalah Rp 7,99 triliun.
Meski porsi kontribusi penjualan kuartal III tahun ini tak jauh berbeda, dari sisi nominal masih lebih tinggi dari realisasi penjualan kuartal III. Demikian pula dengan target penjualan tahunannya.
Segendang sepenarian, PT Ace Hardware Tbk juga mengaku tak berharap banyak dari bulan Ramadan. "Porsi penjualan terbesar kami biasanya terjadi pada kuartal IV," ungkap Helen Tanzil, Sekretaris Perusahaan Ace Hardware Indonesia.
Dus, sepanjang kuartal III tahun ini Ace Hardware tak berani mematok target pertumbuhan spektakuler. Sayang, perusahaan yang tercatat dengan kode ACES di BEI ini enggan memerinci lebih lanjut taksiran pendapatan yang dimaksud.
Menggeber diskon
Meski menyadari tak akan mengalap berkah Ramadan, rupanya para pelaku usaha tak tinggal diam. Mereka tetap berupaya menggenjot lini pemasaran dengan menggeber potongan harga dan menawarkan aneka promosi menarik kepada konsumen.
Selain itu, Ace Hardware juga membekali diri dengan menambah jalur distribusi. Perusahaan ini tengah mempersiapkan pembukaan dua gerai baru di ibu kota dan Sumatra. Ini adalah bagian dari rencana perusahaan ini membuka 15 gerai baru hingga tutup tahun 2014. Hingga awal Juli 2014 ini, Ace Hardware sudah merealisasikan penambahan 10 gerai baru.
Lain cerita dengan Catur Sentosa yang memilih menghujani konsumen dengan pasokan barang non-material. Antara lain produk houseware, home improvement, gardening dan appliances.
Walaupun saat ini penjualan cat dan keramik atau kategori material masih menjadi kontributor terbesar, perusahaan ini menaruh harapan besar pasokan barang non-material bisa memberikan kontribusi besar pada penjualan. "Kami masih tetap optimistis tahun ini bisa mencapai pertumbuhan pendapatan yang menarik," tandas Idrus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News