kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bisnis produk olahan hasil laut mengandalkan pasar ekspor


Senin, 19 Februari 2018 / 10:24 WIB
Bisnis produk olahan hasil laut mengandalkan pasar ekspor
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan makanan di PT Kelola Mina Laut Food


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ekspor masih menjadi tujuan utama produsen makanan beku atau frozen food asal Indonesia. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia, produk makanan olahan laut beku asal Indonesia masih kalah bersaing.

Mohammad Nadjikh, Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML) Food menyebut, terbatasnya jaringan pemasaran, serta suplai produk yang tidak dapat berkelanjutan menjadi hambatan utama para produsen. "Kondisi branding dan marketing masih lemah, belum memiliki manajemen bahan baku yang sifatnya musiman," katanya, Minggu (18/2).

Dengan total kapasitas produksi mencapai 103.000 ton per tahun, pasar ekspor mencuil porsi hingga 85%. Tercatat beberapa produksi makanan olah produksi KML Food ialah crabstick, fishcake, salmon, tuna, rajungan dan takoyaki.

Pabrikan lain, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk, juga mengandalkan ekspor sebagai basis pemasarannya. "Produk kami banyak diekspor ke Amerika Serikat," kata Raditya Wardhana, Direktur Utama Prima Cakrawala Abadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×