kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis properti belum tentu langsung tumbuh pasca BI pangkas suku bunga acuannya


Senin, 23 November 2020 / 19:38 WIB
Bisnis properti belum tentu langsung tumbuh pasca BI pangkas suku bunga acuannya
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah kantor (rukan) di Tangerang, JUmat (11/9). Bisnis pembiayaan properti tahun ini bakal terus mengecil.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Ali melihat, properti untuk segmen harga di atas Rp 1 miliar masih terjadi peningkatan permintaan terlepas dari adanya tekanan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19. Sebaliknya, properti dengan harga di bawah kisaran Rp 300 juta justru tengah lesu permintaannya.

“Semakin ke bawah kelas sosialnya, daya beli semakin tertekan untuk saat ini akibat isu PHK dan lain-lain,” imbuhnya.

Baca Juga: Saham BUMN kompak menguat, berikut saran analis

Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso menyebut, dampak penurunan suku bunga acuan yang terjadi pekan lalu biasanya baru terasa dalam tiga bulan ke depan.

Kembali lagi, hal ini dikarenakan pihak perbankan umumnya lebih lambat dalam merespons penurunan suku bunga acuan ke suku bunga kredit.

Ia belum bisa menjelaskan gambaran kinerja marketing sales atau pendapatan prapenjualan CTRA sampai kuartal IV berjalan.

Namun, ia akui bahwa tren suku bunga acuan yang turun tetap membawa berkah bagi penjualan properti perusahaan. “Kuartal III lebih baik dibandingkan kuartal II walaupun tidak terlalu signifikan,” ujarnya

Dalam catatan Kontan.co.id, CTRA telah meraih marketing sales sebanyak Rp 3,8 triliun dari total target marketing sales di tahun ini sebesar Rp 4,5 triliun.

Senada, Wakil Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Jeffri Tanudjaja menganggap, sampai saat ini belum terlihat adanya peningkatan penjualan properti MKPI khususnya untuk kalangan menengah ke atas, kendati suku bunga acuan sudah dalam tren penurunan.

Baca Juga: Nasabah KPR eksisting menjerit bunga KPR tidak turun, nasabah baru justru untung

Menurutnya, dampak kebijakan tersebut baru benar-benar terasa manakala suku bunga KPR juga ikut diturunkan. “Kalau memang suku bunga KPR bisa turun tentu sangat bagus untuk industri properti,” tukasnya.

Asal tahu saja, MKPI sudah meluncurkan proyek di segmen menengah dan atas berupa Pondok Indah Townhouse.

Proyek tersebut memiliki luas tanah mulai dari 138 meter persegi dan bangunan sekitar 300 meter persegi. Proyek ini terbagi dalam empat blok yang setiap unitnya terdiri dari tiga dan empat lantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×