kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis taksi terdampak PPKM darurat, Blue Bird (BIRD) memperkuat segmen rental


Minggu, 18 Juli 2021 / 19:44 WIB
Bisnis taksi terdampak PPKM darurat, Blue Bird (BIRD) memperkuat segmen rental
ILUSTRASI. Blue Bird (BIRD) pun mengatur strategi untuk mengimbangi merosotnya kinerja bisnis dari segmen taksi.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan Kasus covid-19 yang berujung pada pemberlakuan PPKM Darurat mengerem laju sektor usaha transportasi. PT Blue Bird Tbk (BIRD) pun mengatur strategi untuk mengimbangi merosotnya kinerja bisnis dari segmen taksi.

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengamini, segmen taksi BIRD mencatatkan penurunan kinerja sebagai imbas dari minimnya mobilitas masyarakat selama masa PPKM Darurat. BIRD pun mengatur strategi untuk memperkuat pendapatan dari segmen non-taksi. 

Penguatan dilakukan pada segmen rental harian melalui Golden Bird Special Care dan layanan pengiriman barang lewat Bird Kirim. "Di segmen lain seperti rental kontrak, tidak terpengaruh dari PPKM. Di segmen rental harian, kami justru melihat kenaikan permintaan terkait layanan Golden Bird Special Care," ujar Tene kepada Kontan.co.id, Minggu (18/7).

Tapi, Tene belum memberikan gambaran mengenai penurunan kinerja dari segmen taksi, maupun pertumbuhan dari segmen non-taksi. "Nanti seiring berjalannya waktu agar data bisa lebih stabil," ujar dia.

Baca Juga: PMI dan Bluebird Antar-Jemput Gratis Donor Plasma Konvalesen

BIRD sedang menggenjot Goldenbird Special Care, sebagai layanan sewa kendaraan non-taksi untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat dalam mendapatkan penanganan yang cepat di masa pandemi covid-19. Goldenbird Special Care ini menggunakan armada dan pengemudi khusus, yang dibedakan untuk pelanggan Goldenbird reguler yang lain.

Merujuk Laporan Tahunan 2020 BIRD, pendapatan dari segmen taksi merosot tajam hingga 54,2% dari Rp 3,21 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 1,47 triliun pada tahun 2020. Sedangkan pendapatan dari non-taksi turun 30,75% secara tahunan menjadi Rp 578,71 miliar sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Bila susah dapat ambulans, begini cara pesan taksi khusus pasien Covid-19

Per 2020, BIRD memiliki armada taksi reguler sebanyak 16.963 unit, taksi eksekutif 1.131 unit, limosin dan mobil sewaan sebanyak 5.027 unit, bus 526 unit, dan shuttle 161 unit.

Hingga Maret 2021, BIRD membukukan pendapatan sebesar Rp 480,05 miliar. Merosot 45,76% dibandingkan pendapatan periode tiga bulan tahun lalu yang sebesar Rp 885,18 miliar.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) sebut sudah ada pemulihan kondisi keuangan yang signifikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×