kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis Taksi Udara Bakal Tumbuh Subur


Kamis, 02 Januari 2014 / 07:05 WIB
Bisnis Taksi Udara Bakal Tumbuh Subur
ILUSTRASI. Manfaat Bihun untuk Kesehatan Tubuh. dok/Beat the Budget


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Tingkat kepadatan jalan yang cukup tinggi di Jakarta yang memicu kemacetan membuat bisnis penyewaan pesawat alias taksi udara diprediksi bakal tumbuh subur di tahun 2014.

Denon Prawiraatmadja, Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) bilang, bisnis penyewaan pesawat bakal tumbuh dua kali lipat ketimbang tahun 2013. “Terlebih tahun 2014, akan ada pemilihan umum. Tentu sedikit banyak akan ada peningkatan pertumbuhan dibanding dengan tahun yang tidak ada pemilu,” paparnya pada KONTAN baru-baru ini.

Meski pengguna jasa ini terbatas pada kalangan atas, tapi Denon meyakini, untuk beberapa kegiatan tertentu, masih banyak orang yang berminat. Denon justru beranggapan, potensi pasar bisnis penyewaan pesawat dan helikopter ini Indonesia masih cukup besar.

Apalagi, masih ada sekitar 10 perusahaan dari 34 perusahaan di bidang pesawat carter belum mengembangkan lini bisnis carter yang ada, seperti untuk sektor pariwisata, kesehatan, dan transportasi kota.

Alasan inilah yang mendorong masuknya dua pemain baru di bisnis penerbangan carter. Maskapai milik taipan Harry Tanoesoedibjo, PT Indonesia Air dan Infrastruktur Tbk yang selama ini hanya menyediakan penyewaan pesawat di area tambang, sudah memastikan membuka penyewaan helikopter di ibukota.

Presiden Direktur PT Indonesia Air dan Infrastruktur Tbk Syafril Nasution mengaku sudah memesan satu pesawat jet dari Embraer, Brasil, seharga US$ 11 juta. “Tentunya, (peminat) dari grup sendiri cukup banyak apalagi dari luar," katanya belum lama ini.

Perusahaan lain yang sempat menyatakan minatnya adalah Blue Bird Group. Meski begitu, Blue Bird masih belum berani memastikan rencana ini. Chief Executive Officer (CEO) Blue Bird Group, Purnomo Prawiro bilang, perusahaannya belum berencana terjun ke bisnis taksi udara.

Namun, Denon yang juga menjabat sebagai Direktur PT Whitesky Aviation menyambut positif adanya pendatang baru di bisnis ini. Ia melihat, kedatangan pemain baru akan lebih memacu para pemain dalam bisnis ini untuk lebih berkompetisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×