Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Persaingan di bisnis penjualan tiket penerbangan makin sengit. Di tengah penjualan tiket penerbangan yang tengah lesu, Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) menuding ada aroma tak fair di bisnis ini sehingga penjualan agen tiket susut.
Astindo menuding ada sejumlah agen tiket online yang merusak persaingan pasar. Mereka sengaja menjual tiket pesawat dengan harga di bawah harga pasar, bahkan di bawah batas bawah yang ditentukan oleh pemerintah.
Akibatnya, "Saat ini, pendapatan agen travel mengalami penurunan rata-rata 20%," kata Ketua Astindo Elly Hutabarat, Minggu (11/10). Elly mengklaim telah menemukan beberapa penjual tiket online yang melakukan dumping price untuk merebut pasar.
Astindo, menganggap praktik seperti ini tidak fair dan merugikan agen travel konvensional yang selama ini telah mendapatkan izin usaha resmi dari pemerintah. Karena itu, Astindo berniat melaporkan persaingan tidak sehat ini kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Untuk memperkuat dugaan adanya persaingan tidak sehat di bisnis tiket online tersebut, Astindo sudah membahas isu ini dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Kami ingin mencari bukti sebelum ke KPPU," katanya.
Meskipun demikian, pelaku bisnis agen travel sejatinya tak terlalu khawatir dengan persaingan ini. Direktur PT Bayu Buana Tbk Agustinus Kasjaya Pake Seko malah menyebut penjualan tiket online sebagai persaingan yang positif. Ia menyebut saat ini memang terjadi perubahan lanskap persaingan usaha. "Kami tidak terganggu atau terancam," kata Agustinus.
Senada, AB Sadewa. Vice President Brand and Communications Panorama Group menyatakan, Panorama Tours tidak merasa tersaingi penjual tiket online. Tapi, "Memang perizinan harus ditertibkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News