kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnisnya terdampak pandemi, ini yang dilakukan Jasnita Telekomindo (JAST)


Rabu, 28 Oktober 2020 / 10:00 WIB
 Bisnisnya terdampak pandemi, ini yang dilakukan Jasnita Telekomindo (JAST)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat terdampak pandemi covid-19 PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) akan melakukan penyesuaian target pendapatan sampai dengan akhir tahun ini.

Yentoro, Direktur Utama JAST mengatakan, perusahaan akan menyesuaikan target pendapatan untuk tahun 2020 sebesar 30% menjadi Rp 93 miliar. Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, JAST menargetkan pendapatan sekitar Rp 132 miliar di akhir tahun ini.

"Penyesuaian ini dikarenakan karena segmen penjualan iklan luar ruang atau atau Out of Home Advertising (OOH) Ads dari anak perusahaannya, PT Karta Indonesia Global, turun pada kondisi pandemi saat ini," ujar Yentoro saat paparan publik perseroan secara virtual, Selasa (27/10).

Baca Juga: Garudafood (GOOD) manfaatkan jaringan distribusi untuk memperbesar pasar keju Prochiz

Untuk mencapai hal tersebut, emiten dengan kode saham JAST ini telah mempersiapkan beberapa strategi guna mempertahankan kinerja. Seperti diantaranya, memperkuat layanan Jascloud, dimana kini menjadi produk yang diminati di tengah situasi Work From Home dalam mempermudah serta melakukan penghematan dalam segi komunikasi bisnis.

Selain itu, melakukan diversifikasi produk dan jasa, seperti meluncurkan Omni-Channel dan E-Loket dengan menyasar pada pasar khusus, sehingga klien tetap bisa bertatap muka dalam menjalankan kegiatannya dengan customer/nasabah.

Perseroan juga terus mengembangkan layanan Smart City dengan memperkuat beberapa program lainnya seperti IOT, dan CCTV surveillance, dan melakukan penyempurnaan Remote Contact Center, agar aktivitas call center dapat tetap berjalan dimanapun agen berada, hal ini juga dapat memperluas jaringan call center di Indonesia cocok digunakan untuk agent call center dalam situasi WFH.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, JAST membukukan pendapatan bersih senilai Rp 30,98 miliar pada semester pertama 2020. Perolehan ini menurun 28,8% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang capai Rp 43,51 miliar.

Baca Juga: Tumbuh double digit hingga September, Mark Dynamics (MARK) optimistis lampaui target

Jika dirinci berdasarkan segmen, pendapatan dari jasa interkoneksi dan internet masih menjadi kontributor utama yakni senilai Rp 25,27 miliar atau 81,5% dari total pendapatan. Disusul oleh pendapatan dari proyek telekomunikasi sebesar Rp  2,70 miliar, Jasa periklanan senilai Rp 2,29 miliar, jasa non koneksi senilai Rp 285,96 juta, dan jasa lainnya senilai Rp 421,21 juta.

Selanjutnya: Dharma Satya Nusantara (DSNG) kasih pinjaman ke anak usaha Rp 117,34 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×